Wali Kota Madiun H. Maidi Kirab Pusaka Keliling Kota Madiun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Agu 2021 17:08 WIB

Wali Kota Madiun H. Maidi Kirab Pusaka Keliling Kota Madiun

i

Wali Kota Madiun H.Maidi saat Upacara pemberangkatan Kirab Pusaka.

SURABAYAPAGI.COM, Madiun - Wali kota Madiun H.Maidi  melaksanakan agenda kirab pusaka keliling kota Madiun dengan sangat sederhana, pasalnya masih dalam masa PPKM level 4. (11/8). 

Pusaka turun temurun leluhur Kota Madiun tersebut berupa tombak Sidhen Kayon, Gunungan dan Jangkung Amangkurat Emas , yang selalu di kirab saat bulan muharram tiba atau bulan suro pada kalender jawa.

Baca Juga: Wali Kota Maidi Ajak Warga Hargai Perbedaan dalam Pemilu

Kirab pusaka hanya dihadiri oleh wali kota dan delapan kepala OPD serta beberapa tokoh budaya, itu pun dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Serta dilakukan setelah pukul 20.00 saat pemadaman PJU dengan maksud menghindari kerumunan warga. 

Rute kirab start dari rumah kediaman walikota H.Maidi di jl.Merpati menuju jl.Mayjen sungkono di lanjut Jl.A. Yani ke arah utara PG. Rejo Agung Baru dan selanjutnya lewat Jl.S .Parman ke selatan Jl.Salak putar ke Jl.Kemiri di teruskan ke Jl. Dr.Sutomo dan belok ke Jl.Pahlawan dengan berakhir finish di Rumah dinas wali kota.  

Wali Kota Madiun H. Maidi menyampaikan agenda kirab pusaka ini sebagai adat melestarikan budaya leluhur tanah Jawa, khususnya Kota Madiun. Dan juga upaya Pemerintah Kota Madiun bersama para tokoh budaya untuk mengusir pagebluk atau pandemi Covid-19 .

Baca Juga: Tahun Depan, Dishub Kota Madiun Ambil Alih Area Parkir Pihak Ketiga

Menurutnya masyarakat Jawa sejak jaman dahulu telah terbiasa dengan persoalan kemiskinan, perang, bencana alam dan wabah penyakit, kemudian melakukan tirakat untuk melewatinya adalah hal yang biasa dialami dari masa ke masa.

“Pada bulan Suro banyak orang melakukan tirakat. Dalam penanggalan Islam atau Muharram banyak yang melakukan kegiatan keagamaan, seperti doa bersama. Kirab pusaka peninggalan ini juga sebagai salah satu ikhtiar menjauhkan dari bencana, sekaligus melestarikan budaya,” kata Wali Kota.

Wali Kota menambahkan sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan, para pemuka agama seperti Kyai, Ustadz, Pendeta, Romo dan Pastur telah melakukan doa bersama secara virtual untuk Kota Madiun, demikian juga penganut kepercayaan. Tentu saja doa-doa yang dilakukan harus disertai dengan usaha dan ikhtiar. Artinya, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.

Baca Juga: Dampak Fenomena El Nino, Harga Beras dan Cabai Rawit di Kota Madiun Melonjak

“Dengan segala usaha yang telah dilakukan ini, mulai dari doa bersama secara virtual oleh Kyai, Ustadz, Pendeta, Pastur dan Romo hingga kirab pusaka, diharapkan bisa memberikan ketenangan kepada masyarakat. Dengan demikian, imun masyarakat akan naik dan bisa terhindar dari paparan Covid-19,” tambahnya.

Wali Kota berpesan kepada masyarakat untuk berjuang bersama memerangi pandemi Covid-19. Artinya, semua usaha telah dilakukan Pemerintah Kota Madiun, maka semuanya harus dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan. Ani/ Aan

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU