Usung Konsep Smart City Berbudaya, Stand Expo Kota Mojokerto Kebanjiran Tamu Kepala Daerah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Okt 2021 14:46 WIB

Usung Konsep Smart City Berbudaya, Stand Expo Kota Mojokerto Kebanjiran Tamu Kepala Daerah

i

Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya Sugiarto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke stand pameran milik Pemkot Mojokerto. SP/Dwi AS

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Konsep Smart City Berbudaya yang diusung Pemerintah Kota Mojokerto pada event Indo Smart City Forum dan Expo (ISCFE) 2021 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSi) di Ballroom Rich Hotel Jogjakarta menarik perhatian sejumlah Kepala Daerah.

Tercatat, ada enam Wali Kota yang mampir melihat stand pameran UMKM milik Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Rabu (13/10/2021) siang. Diantaranya Wali Kota Bogor, Wali Kota Cilegon, Wali Kota Kediri, Wali Kota Sibolga, Wali Kota Prabumulih dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Sukses Kendalikan Inflasi, Pj Wali Kota Ali Kuncoro Kebut Peresmian Pracangan TPID

Menariknya, pada expo hari pertama, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menjadi terima tamu yang menyambut sendiri sejumlah tamu kehormatan. Bahkan petinggi Pemkot ni tampak luwes menawarkan sejumlah produk UMKM yang di display di stand pameran.

Produk tersebut antara lain, sepatu, sandal, kain batik, miniatur kapal pinisi dalam botol, handycraft, makanan minuman snack, kerajinan cor dan onde-onde goreng ditempat. Dari kesekian produk, kerajinan sepatu dan sandal jenis birken stock menjadi incaran para kepala daerah karena memamerkan kelihaian pengrajin dalam membuat sandal satu jam langsung jadi.

"Tadi Pak Wali Kota Cilegon dan Wali Kota Sibolga tertarik membeli produk sandal dan sepatu kita. Bahkan tadi mereka juga tertarik untuk memborong dalam partai besar untuk pengadaan sepatu bagi siswa SD dan SMP di daerahnya," ujar Wali Kota Ning Ita bangga.

Ia menyebut, apresiasi luar biasa dari para kepala daerah ini menjadi pertanda jika produk UMKM Kota Mojokerto khususnya alas kaki memiliki nilai poin lebih dibanding produk serupa dari daerah lain.

"Kalau tak bagus dan berkualitas tak mungkin mereka tertarik membeli. Karena saya yakin sejatinya produk alas kaki buatan pengrajin Kota Mojokerto ini tak bakal kalah saing, karena produk kita sudah diakui secara nasional maupun internasional terbukti dengan nilai ekspor alas kaki yang tak kecil nilainya," sebutnya.

Baca Juga: Tanam Tabebuya di Area Kolam Retensi, Pj Wali Kota: Sedekah Oksigen di Hari Sejuta Pohon

Ditanya terkait konsep stand pameran Kota Mojokerto yang mengusung 'Spirit of Mojopahit', Ning Ita mengatakan sejak menjabat tiga tahun lalu, ia selalu membawa roh majapahit pada setiap sektor, termasuk dalam event Apeksi tahun ini.

"Meskipun event Apeksi tahun ini mengusung konsep smart city, tetapi ciri khas Majapahit harus tetap kita tampilkan. Karena ini adalah warisan seni budaya yang sangat luar biasa. Harapan kita dengan memadukan konsep smart city dan Budaya Majapahit, kita bisa menjadi juara lomba stand terbaik tahun ini," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya Sugiarto memberi apresiasi lebih kepada konsep stand pameran yang diusung Pemkot Mojokerto tahun ini. Karena bentuknya unik dan sangat khas dengan panji-panji kebesaran kerajaan Majapahit.

"Saat ini saya sedang mengamati bagaimana kita sekarang bisa menggali peninggalan masa lalu sehingga ini potensinya luar biasa untuk berkembang menjadi tidak hanya destinasi wisata tetapi juga pusat pembelajaran sejarah masa lalu. Lantaran majapahit adalah kerajaan besar ini adalah dan kita harus belajar banyak," ungkapnya.

Baca Juga: Cek Pemanfaatan Aset Daerah, Pj Wali Kota Ali Kuncoro Sidak 4 Lokasi

Wali Kota Bogor ini mengatakan, kedepan akan ada rencana Apeksi di Kota Mojokerto. "Nanti Apeksi sama-sama akan kesana menggali budaya masa lalu dan mendukung apa yang sedang dikerjakan Ibu Wali Kota Mojokerto," tukasnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan Konsep Smart City Berbudaya ini di implementasikan dalam wujud stand pameran Kota Mojokerto.

"Ornamen kerajaan majapahit sengaja kita tonjolkan dalam stand kita mewakili unsur budayanya. Sedangkan unsur smart city, kita terapkan dalam bentuk transaksi cashless menggunakan QRISS, Diplay Katalog Produk UMKM Gesture dan belanja seluruh produk UMKM secara online melalui Web Griya UMKM," terangnya. Dwi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU