SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Terminal Teluk Lamong (TTL) selama 3 tahun terakhir atau sejak 1 Agustus 2017 hingga 31 Oktober 2020 berhasil menekan angka kecelakaan kerja hingga angka nol.
Selama 3 tahun tersebut, kurang lebih sekitar 8.415.906 jam kerja orang (JKO) yang telah dilalui tanpa kecelakaan kerja (zero accident).
Baca Juga: Dispendik Surabaya Pastikan Pramuka Tetap Berjalan
Atas keberhasilan ini, TTL mendapatkan penghargaan berupa Zero Accident Award tahun 2021 dari Kementrian Ketenagakerjaan dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja.
"Standard keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan di TTL adalah standar ISO 45001: 2018 dan PP no 50 tahun 2012 dari kementerian ketenagakerjaan. TTL selalu berkomitmen untuk comply ke standard tersebut," kata Corporate Secretary TTL Arief Yarmanto saat dihubungi Surabaya Pagi, Selasa (06/07/2021).
TTL kata Arief, selalu menyediakam SOP dan instruksi kerja yang layak bagi para petugas operasional seperti operator. Tak hanya itu, pengecekan kesehatan (fit to work) juga dilakukan oleh TTL sebelum para petugas operasional diturunkan ke lapangan.
Tatkala para operator dinyatakan aman usai pengecekan kesehatan, berikutnya akan ada briefing ataupun safety talk disetiap awal sift.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Langkah Antisipasi Fenomena Urbanisasi
"Ada pula penyediaan APD yang sesuai dengan risiko pekerjaan, serta inspeksi dan supervisi dari atasan masing-masing terhadap tindakan-tindakan dan kondisi [pekerja] yang dianggap tidak aman," katanya
Tak hanya itu, TTL juga menyediakan coaching clinic apabila operator atau pegawai merasa ada yang perlu untuk dikonsultasikan terkait dengan K3 dan lingkungan.
Guna mempermudah memantau kondisi keselamatan pekerja, penyediaan sarana kerja yang ada di TTL telah terintegrasi dan dapat dimonitoring melalui aplikasi.
Baca Juga: Cegah Inflasi di Surabaya , BLT Rencana Dicairkan untuk Keluarga Miskin
Ke depan kata Arief, pihak TTL akan terus berupa meningkatkan standart maupun prosedur keselamatan kerja khususnya dalam menghadapi kondisi saat ini.
"Sementara ke depan akan lebih menjaga konsistensi penerapannya di lapangan dan mencari metode baru untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi covid-19 ini yang mengharuskan minimalisasi kontak," pungkasnya. Sem
Editor : Redaksi
