Tekan Impor, Pemerintah Genjot Produktivitas Garam Lokal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 07 Mei 2021 13:50 WIB

Tekan Impor, Pemerintah Genjot Produktivitas Garam Lokal

i

Petani yang tengah memanen garam. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksi kebutuhan garam nasional tahun ini mencapai 4,6 juta ton, yang sebagian besar atau sekitar 84 persennya merupakan kebutuhan dari industri manufaktur. Kebutuhan garam untuk industri yang tinggi selama ini masih dipenuhi dengan impor, Jumat (7/5/2021).

Berdasarkan neraca garam 2020, volume garam impor berkontribusi hingga 50,29 persen dari ketersediaan garam nasional. Adapun, kebutuhan garam nasional tahun lalu sebanyak 4,46 juta ton dengan kebutuhan industri mencapai 83,86 persen atau 3,74 juta ton.

Baca Juga: Kemenperin: Stok Gula dan Minyak Goreng Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Oleh karenanya, Pemerintah melalui Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) terus mendorong pengembangan pabrik percontohan (pilot plant) garam industri di Gresik, Jawa Timur. Hal ini sebagai upaya mempercepat hilirisasi industri yang lebih baik di sektor kelautan dan perikanan.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin, mengatakan kapasitas pilot plant garam industri nantinya ditingkatkan menjadi kira-kira 40.000 ton per tahun dan bisa berjalan selama 72 jam.

"Sudah beberapa kali kita uji coba terus untuk running dari pilot plant ini dan diharapkan nanti desain ini bisa kita gunakan di kawasan sentra garam industri di kawasan lainnya," katanya.

Baca Juga: Miliki Fasilitas IPAL, Sentra IKM Batik Kota Mojokerto Menjadi Terlengkap se Indonesia

Pilot plant garam di Gresik dikerjakan antara Kemenko Marves, BPPT, dan PT Garam. BPPT menjadi pendesain utama dari pilot plant di Gresik, sedangkan PT Garam yang menyediakan garam dan tempat yang bisa digunakan untuk desain dari pilot plant garam industri tersebut.

Beberapa kali pengujian sudah dilakukan melalui pilot plant tersebut, misalnya saat optimasi dan uji dari garam rakyat yang diolah menjadi garam industri dengan kualitas K1, K2, dan K3, dengan tingkat keberhasilan pemurnian sampai 99,9 persen.

"Saat ini pilot plant garam industri di Gresik sudah masuk dalam tahapan uji coba untuk dilihat efisiensi dari cost yang dikeluarkan. Dalam artian, dengan desain plant garam industri yang seperti ini, apakah efisiensi dari cost yang perlu kita keluarkan semakin tinggi atau rendah. Jika semakin tinggi, maka desain mungkin perlu untuk diperbaiki sedikit," ungkap Safri.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

Proyek pilot plant garam industri diharapkan dapat meningkatkan kualitas garam produksi rakyat sehingga impor bisa ditekan. Dsy16

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU