Tahun 2021, Kasus DBD Ponorogo Turun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Apr 2021 14:02 WIB

Tahun 2021, Kasus DBD Ponorogo Turun

i

Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk aedes aegypti. SP/CIN

SURABAYAPAGI, Ponorogo – Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Edi Kusnanto menuturkan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) triwulan pertama tahun 2021 di Kabupaten Ponorogo turun jika dibandingkan tahun 2020.

Ia menjelaskan di tahun ini, mulai bulan Januari hingga bulan Maret terdapat 27 penderita DBD dan tidak ada kasus meninggal dunia.

Baca Juga: Januari-Maret, 6 Orang di Lumajang Meninggal Karena DBD

“Sedangkan tahun lalu, pada periode yang sama tahun 2020 terdapat 80 penderita DBD dan satu pasien DBD meninggal dunia”ujarnya. Minggu (11/4/2021).

Salah satu faktor turunnya angka DBD di Ponorogo adalah semakin sadarnya masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca Juga: Bapanas Pastikan Kebutuhan Bahan Pokok Aman hingga Lebaran

 "Kita kuatkan jejaring di Puskemas, walaupun Pandemi kader jemantik tetap berjalan. Kita juga siaran keliling berkala sehingga dimanapun orang bisa mendengar imbauan 3 M ini," kata Edi.

Pada 3 bulan pertama ini DBD di Ponorogo terserbar di sejumlah kecamatan. Paling banyak di Kecamatan Sampung dengan jumlah 4 kasus. Lalu Kecamatan Jenangan dan Kecamatan Ponorogo dengan 3 kasus.

Baca Juga: Kasus DBD di Trenggalek Meningkat Tajam

Khusus di Kecamatan Jenangan terutama di Kelurahan Setono dimana terdapat dua penderita dalam satu lingkungan.

"Kita lakukan dua kali fogging di Setono untuk memutus mata rantai penularan," ucap Edi. "Kedua pasien pun juga tidak sampai masuk rumah sakit karena trombositnya masih normal," pungkasnya.na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU