Surabaya Warning Covid-19 Lagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Nov 2021 20:37 WIB

Surabaya Warning Covid-19 Lagi

i

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan dengan membawa barang pribadinya keluar dari Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Kamis, 2 September 2021 lalu.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kota Surabaya yang pernah mencatatkan angka kasus aktif terendah sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Pernah tinggal 4 orang. Yakni, pada 29 Oktober 2021 lalu. Bahkan, saat itu jauh lebih rendah dibandingkan Gresik dan Sidoarjo. Setelahnya, perlahan-lahan merangkak naik kembali dan saat ini menjadi 14 orang. Namun, jumlah itu bukan tertinggi di Jatim.

Karena itu, tren merangkaknya kasus aktif di Surabaya tersebut mesti menjadi atensi bersama untuk mencegah potensi gelombang ketiga. Tidak euforia berlebihan lantaran telah berstatus PPKM level 1 sesuai Inmendagri.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Sementara itu, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) menjadi salah satu kunci keberhasilan membendung persebaran virus korona di Surabaya. Setelah RSLT beroperasi, penanganan pasien Covid-19 semakin cepat. Saat ini kondisi metropolis sudah membaik. Namun, pemkot tetap memfungsikan fasilitas kesehatan (faskes) darurat tersebut.

Kemarin (10/11), halaman RSLT tampak lengang. Pemandangan tersebut jauh berbeda jika dibandingkan dengan tiga bulan lalu. Ketika itu virus korona ganas-ganasnya atau banyak kalangan menyebut gelombang kedua. Hampir setiap menit, ambulans hilir mudik membawa pasien.

Kepala Dinkes Pemkot Surabaya Febria Rachmanita menyatakan, RSLT merupakan ujung tombak penanganan pasien Covid-19 di Surabaya. Pasien yang terpapar langsung mendapatkan perawatan. Mereka diawasi 24 jam. Lewat cara itu, pemkot ikut membantu meringankan beban rumah sakit yang penuh.

Feny –sapaan akrab Febria Rachmanita– menuturkan, selepas kondisi di Surabaya membaik, RSLT tidak tutup. Masih berfungsi layaknya rumah sakit. Peralatan medis hingga tenaga kesehatan (nakes) siap menangani pasien. Petugas lain seperti BPB linmas, satpol PP, hingga dishub juga tetap melaksanakan piket di tempat tersebut. ”Iya, sampai sekarang difungsikan,” ujarnya.

Menurut dia, RSLT masih dibutuhkan sebagai bentuk antisipasi pemkot ketika korona kembali mengamuk. Belajar dari kasus sebelumnya, banyak rumah sakit rujukan yang penuh. Lalu, ketersediaan oksigen juga menipis. Diharapkan, hal-hal seperti itu bisa diantisipasi sejak dini dengan adanya RSLT.

Selain di lapangan tembak, pemkot masih menyewa dua gedung milik UPT Asrama Haji. Hotel Asrama Haji (HAH) dimanfaatkan sebagai tempat karantina. Di tempat itu, petugas tetap berjaga-jaga ketika kasus Covid-19 kembali naik.

 

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Di Jakarta

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat juga naik lagi. Data per Jumat (12/11/2021), jumlah pasien bertambah 4 orang sehingga menjadi 194 pasien terdiri dari 92 pria dan 102 wanita.

Total kapasitas tempat tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran ada 7.894 tempat tidur, sehingga dengan 194 pasien yang tengah dirawat saat ini, maka rumah sakit darurat Covid-19 tersebut terpakai 2,46%.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian menyebutkan sehari sebelumnya jumlah pasien 190 orang. Namun dengan bertambahnya sebanyak 4 orang yang dirawat inap di RSDC Wisma Atlet menjadi 194 pasien.

"Hal ini menunjukan bahwa perawatan yang dilaksanakan secara insentif di Wisma Atlet dapat mempercepat proses penyembuhan yang berdampak pada pengurangan jumlah pasien secara signifikan,” kata Aris di Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Baca Juga: Adventure Land Romokalisari Surabaya Ramai Peminat Wisatawan Luar Kota

Aris mengatakan, sejak dibuka, rumah sakit darurat ini telah didatangi berbagai kategori pasien Covid-19 yang jumlahnya mencapai 128.969 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 128.775 orang telah keluar dari RSDC Wisma Atlet Kemayoran dengan perincian pasien rujuk ke RS lain sebanyak 1.043 orang, pasien sembuh sebanyak 127.134 orang dan yang meninggal sebanyak 596 orang.

Situasi yang sama terjadi di RSDC Wisma Atlet Pademangan Jakarta. Pasien yang rawat inap di RSDC Wisma Atlet Pademangan naik dibanding hari sebelumnya. Saat ini, jumlah pasien yang rawat inap di Wisma Atlet Pademangan sebanyak 2.829 orang atau 48,81 % dari kapasitas 5.796 tempat tidur. Jumlah pasien hari ini bertambah 15 orang dari hari kemarin sebanyak 2.814 pasien.

Lebih lanjut, Aris mengatakan, jumlah pasien di RSDC Rusun Pasar Rumput ada 1.027 orang. Jumlah ini bertambah 119 dari sehari sebelumnya yang berjumlah 908. Jumlah ini terdiri dari 432 laki-laki dan 595 perempuan.

“Jumlah pasien yang terdaftar sejak RSDC Pasar Rumput dibuka sebanyak 15.092 orang dan jumlah pasien yang keluar sebanyak 14.065 orang” pungkas Aris. sem,an,jk,03

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU