Home / Opini : ANALISA BERITA

Sistem Kesehatan di Indonesia Hampir Runtuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Jul 2021 21:27 WIB

Sistem Kesehatan di Indonesia Hampir Runtuh

i

Dr. Faheem Younus, University of Maryland Amerika Serikat. (Foto: Sp/ist)

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Indonesia kini menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Tercatat, kasus pasien terpapar virus Corona perhari lebih dari 20.000 kasus, dan kumulatifnya lebih dua juta kasus.

Penularan virus Corona di Indonesia menjadi persoalan serius dan mendapat sorotan dunia internasional.

Baca Juga: Kendari Jadi Tuan Rumah Rakernas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI)

Terkait ini saya perlu mengunggah video media asing yang mengabarkan ganasnya pandemi di indonesia.

Saya mengunggah video dari media asing hari minggu (4/7). Dalam video singkat berdurasi delapan detik itu tampak lokasi pemakaman khusus Covid-19.

Dalam video tersebut menyertakan keterangan lokasi di Jakarta, Indonesia. Tampak sejumlah petugas tengah memakamkan jenazah pasien terpapar Corona.

Saya menilai dari video dan info yang saya dapatkan, sistem kesehatan di Indonesia hampir runtuh. Dengan lebih dari 75 persen tempat tidur rumah sakit terisi.

Untuk bukti analisis saya, maka saya juga mengunggah kembali video tersebut dan mengatakan Indonesia dihancuran oleh virus penyebab pandemi.

Saya nilai ada keganasan penularan Corona di Indonesia hingga menyebabkan sistem kesehatan runtuh.

Saya nilai Indonesia bukan Brasil atau India atau Italia. Ini Indonesia. Negara berpenduduk 270 juta ppl diam-diam dihancurkan oleh COVID. Sistem kesehatan runtuh.

Oleh karena itu, saya nyatakan saatnya di Indonesia dibutuhkan intervensi global supaya bencana akibat virus Corona bisa dilawan.

Saya katakan membutuhkan intervensi global yang mendesak untuk melawan bencana yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Raih 4 Rekor MURI dalam HUT ke-73

Apalagi, PB IDI Indonesia beberapa waktu lalu menyebut Indonesia darurat Covid-19. Ganasnya penularan virus Corona ini yang membuat sebagian rumah sakit rujukan penuh.

Ini seiring terganggunya sistem kesehatan di Indonesia

Apalagi Kementerian Kesehatan memaparkan ada lima provinsi di wilayah Jawa masuk zona merah.

Hal itu dipicu karena tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) ruang isolasi dan ICU rumah sakit di atas 80 persen.

Persentase itu telah melampaui ambang batas aman BOR rumah sakit yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO sebesar 60 persen.

Dalam postingan Twitternya, saya sengaja menyertakan gambar berisi imbauan dilarang panik dan sejumlah aturan protokol kesehatan.

Baca Juga: Terkait Penyerangan Fasilitas Kesehatan di Gaza, Ini Sikap PB IDI

Cuci tangan selama 20 detik, tutupi bersin dan batuk, jarak sosial dan jaga pertemuan kecil. Tetap di Rumah, terutama jika Anda sakit adalah pesan moral saya.

Selain itu saya menyoroti sejumlah persoalan yang dialami Indonesia selama krisis Covid-19. Sampai akhir Juni 2021 dari berpenduduk 270 juta  kurang dari 10 persen divaksinasi. Ini yang menyebabkan kasus dan kematian meningkat.

Menurut akal sehat saya, persoalan krisis Covid-19 semacam ini mendorong perlunya tindakan mendesak demi menyelamatkan nyawa pasien.

Apalagi kini ditambahi dengan kekurangan oksigen dan rumah sakit penuh. Sebagai dokter menurut saya perlu ada tindakan mendesak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.

Saya ngeri, dalam satu hari di Indonesia terdapat penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 29.745 orang. Adapun jumlah kumulatifnya mencapai 2.313.829 kasus. (Faheem Younus adalah Dokter dari University of Maryland Amerika, ia bicara Melalui laman Twitter, Senin, 5 Juli 2021 )

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU