Setorkan Sampah, Atasi Masalah di Sekolah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 14 Okt 2017 11:41 WIB

Setorkan Sampah, Atasi Masalah di Sekolah

SURABAYAPAGI.com-Surabaya, Kader lingkungan SMK Negeri 1 Surabaya atau yang lebih akrab dipanggil Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup (SBLH) barangkali sudah tidak asing lagi bagi kalangan pemerhati lingkungan hidup tingkat sekolah di Surabaya. Nama mereka bisa terkenal berkat usahanya dalam pengelolaan sampah organiknya dan mendirikan bank sampah di sekolah. Cikal-bakal terbentuknya bank sampah ini berawal pada tahun 2014. Saat itu, kader lingkungan tengah mempersiapkan diri mengikuti lomba tahunan Surabaya Eco School, ajang kompetisi upaya pelestarian lingkungan antar sekolah itu diselenggarakan Tunas Hijau bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya, ujar Savira Vanela, salah satu koordinator SBLH. Pengelolaan sampah non-organik menjadi point penting dalam penilaian. Penyusunan program kerja yang dipadu dengan inovasi dalam sistem pengelolaan sampah membuat mereka terpilih sebagai lima besar. Selepas kompetisi, bank sampah tersebut kerap dijadikan role mode bagi sekolah-sekolah lain yang melakukan studi banding. Savira juga menjelaskan Aset yang ditabungkan berbentuk sampah yang dikumpulkan oleh warga sekolah. Teman-teman biasanya menyetorkan sampah seperti kertas atau koran, plastik dan botol bekas ke petugas penerimaan bank sampah setiap pulang sekolah. Sampah-sampah tersebut ditimbang sesuai jenis dan satuan beratnya, lalu nilainya ketika diuangkan dicatat dalam rekening sampah nasabah. Setelah terkumpul dalam jumlah yang lebih besar, petugas bank sampah menyortirnya untuk dijual ke pengepul setiap dua minggu. Di akhir bulan, pemasukan bank sampah yang dibukukan itu dibagikan lagi kepada nasabah. Selain kegiatan tabung-menabung sampah, hal unik lain yang menarik dari bank sampah ini adalah kegiatan daur ulang di dalamnya. Kader lingkungan digembleng untuk meningkatkan kreativitasnya dengan membuat daur ulang barang bekas sehingga bernilai jual tinggi seperti taplak, dompet, tas, tempat pensil, dan masih banyak lagi. Kukuh Widodo, pembina kader lingkungan SMKN 1 mengungkapkan pelpagai manfaat dirasakan terkait adanya bank sampah ini. Aktivitas kader lingkungan ini memberi sumbangsih dengan menurunkan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Wonokromo, ujar Kukuh. riz

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU