Polres Mojokerto Duga, Pelaku Dilarang Bekerja ke Luar Kota

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Sep 2020 21:47 WIB

Polres Mojokerto Duga, Pelaku Dilarang Bekerja ke Luar Kota

i

Kedua korban penggorokan menjalani perawatan secara intensif di RSU dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. SP/Dwy

Gorok Kedua Orang Tua Kandung

 

Baca Juga: Pulang Nonton Kuda Lumping, 2 Pemuda Dibacok OTK

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto – Motif sementara anak gorok kedua orang tuanya, diduga tak diizinkan bekerja di luar kota Mojokerto. Pelaku adalah Adi Murdiyanto Hermanto (27), warga Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

Adi adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Dia tega menggorok kedua orang tuanya, Yasin (70) dan Muripa (75) pada Sabtu (26/09/2020) malam dengan menggunakan pisau dapur.

Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Rifaldy Hangga Putra mengatakan, setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan juga penyelidikan terhadap pelaku, petugas akhirnya berhasil mengungkap motif pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan pelaku ini kesal lantaran tidak diberikan izin kedua orang tuanya bekerja di wilayah Sidoarjo," jelasnya.

Fifaldy menyebut, terungkapnya motif tersebut didapat dari hasil pendalaman petugas atas serangkaian penyelidikan. "Kesimpulan kita bahwa yang bersangkutan saat itu sangat emosional dan kesal terhadap orang tuanya, diantaranya pelaku ini tidak diizinkan kerja di Sidoarjo," ujarnya.

Menurut Rifaldy, dalam sehari hari pelaku ini bekerja sebagai seorang tukang bubur keliling dan yang menyiapkan segalanya kebutuhan berjualan merupakan ibunya.

 

Orang Tua Khawatir

Berjalannya waktu, tiba tiba pelaku ini berkeinginan berhenti untuk berjualan menjadi seorang tukang bubur dan memilih bekerja di sebuah pabrik kayu yang ada di Sidoarjo "Orang tuanya ini tidak mengizinkan, Ini yang menjadi kesalahan munculnya emosi kemudian tersangka Ini akhirnya melakukan penganiayaan terhadap kedua orang tuanya," tegasnya. 

Motif tersebut didapat dari hasil serangkaian pemeriksaan terhadap keluarga, saksi, tetangga hingga pelaku. Selain itu, pihaknya menduga kedua orang tuanya ini khawatir terhadap pelaku. Dilain sisi pelaku merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. 

"Ini kemungkinan ya orang tuanya itu khawatir karena anak itu tidak ada yang menjaga. Dan informasi dari saudara-saudaranya pelaku ini di manja dan apa maunya sih anak jni memang biasanya harus dituruti,"tandasnya. 

Baca Juga: Tinjau Banjir Kota Mojokerto, Pj Gubernur Jatim Bantu Logistik dan Pompa Air

 

Korban Mulai Membaik

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, kedua korban masih dirawat intensif di RSU dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Kondisi Yasin, terlihat lebih parah ketimbang istrinya Muripah. 

Pria renta ini harus mendapat perawatan khusus di ruang ICU. Bahkan, ia harus menjalani operasi berat untuk menjahit luka gorokan sedalam 3 sentimeter dan selebar 15 centimeter.

"Kedua pasien ini Sebelumnya dirawat di RS Sido Waras dan dilakukan (Emergency) tindakan darurat di sana diantaranya adalah Hecting yaitu dijahit situasi atau sementara. Saat dibawa ke sini kondisi pasien Glasgow Coma Scale (GCS) kondisi kesadaran baik," ungkap Plt. Direktur RSUD Wahidin Sudiro Husodo, dr. Triastutik Sri kepada wartawan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Senin (28/9).

 

Baca Juga: Banjir Rendam Empat Kelurahan, 4503 Warga Kota Mojokerto Terdampak

Luka 10-15 Sentimeter

Dokter spesialis anak ini menyebut sebenarnya kondisi pasien GCS Yasin kondisi saat itu baik  bukan karena kesadarannya namun karena dia kesakitan sehingga sempat susah berbicara. Kemudian, ditemukan luka di bagian leher sekitar 15 sentimeter dan kedalaman nyaris menyentuh Trakea kurang lebih dua sampai tiga sentimeter.  

"Kemudian ada gelombang-gelombang udara yang masuk dibawah kulit karena luka tadi. Pagi ini (kemarin, red) pasien sudah dilakukan eksplorasi sebab sempat dicurigai adanya luka di Trakea tenggorokan ternyata tidak putus hanya sedikit dan hasilnya adalah tidak sampai menembus ke dalam," jelasnya.

"Pasien yang bersangkutan juga tidak mengalami trauma Vaskuler hanya jaringan saja dan saat ini sudah dieksplorasi serta dijahit kembali untuk dirapikan dalam kondisi sadar baik, dirawat di ruangan Oka rumah sakit," imbuh dr Triastutik.

Masih kata Triastutik, keadaan pasien Muripah tim medis menemukan beberapa luka di dagu kanan 10 sentimeter dan dagu kiri 5 sentimeter. Pasien juga mengalami luka di bagian leher dan dada, kemudian tangan kiri, ibu jari dan jari telunjuk. "Ditemukan Hematom di kepala seperti memar namun mungkin itu karena dibenturkan yang kita tidak tahu yang jelas dan kondisinya baik dirawat di ruangan perawatan," terangnya.

Tim medis telah melakukan operasi  terhadap pasien Yasin untuk memastikan tidak ada luka pada jaringan pembuluh darah sekaligus secara menyeluruh membersihkan luka. Hasil operasi besar, ternyata  tidak ada trauma pembuluh darah dan Trakea tenggorokan juga tidak terkena hanya ada jaringan kecil yang lepas.  "Kelenjar Tiroid memang kena sedikit hanya di Hecting dijahit dan membaik. Operasinya sudah selesai tidak ada trauma Vaskuler, Trakea hanya jaringan otot," pungkasnya. dwi/cr2/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU