Perajin Helm Kekinian yang Tetap Eksis di Masa Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Apr 2021 11:47 WIB

Perajin Helm Kekinian yang Tetap Eksis di Masa Pandemi

i

Sugik, perajin helm yang sedang mengemasi pesanan helm melalui penjualan online. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto  - Mojokerto merupakan sentra penghasil helm rakyat. Sejak tahun 1990-an, di Mojokerto sudah bergerak kerajinan helm. Para perajin banyak tersebar di kawasan Kabupaten hingga Kota Mojokerto. Sampai kini, kerajinan ini masih hidup dan berkembang.

Salah satu perajin adalah Sugianto, yang belajar secara autodidak kepada kawan-kawannya. Juga kepada pengusaha online yang masih satu desa. Sedangkan mengenai pemasaran konvensional itu perajin membuat produk helm lalu menyetorkan ke penjual grosir atau pengepul.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Namun kali ini, dia memasarkan lewat online. Dia memilih mengikuti marketplace yang banyak bermunculan di Indonesia. Tempat jualan online itu memang semacam pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam platform digital. Sehingga, tidak bertemu tatap muka atau bertemu fisik.

Menurutnya, pemasaran online mengandalkan kemampuan promosi. Di samping itu, juga wajib sering-sering memperhatikan telepon genggam. Kemudian, juga rajin mengecek kondisi harga pasaran helm di pasar online.

Meski begitu, pemasaran online harus dicoba. Dirinya bersama Sugik saling belajar bersama. Awalnya, ketika mendapat order pertama kali, dia merasa sudah sangat senang sekali. Terlebih, gaya percakapan online amat berbeda dibanding offline.

Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan

Selama berjualan secara online, cara pemasarannya pun mampu bertahan di tengah wabah pandemi. Hasil belajarnya itu rupanya berbuah sekarang ini. “Dulu nggak nyangka kalau ada wabah hingga membuat keadaan seperti ini. Saat itu pingin aja jualan di online,” timpalnya, Rabu (28/4/2021).

Sugik, sapaan Sugianto mengaku dulu bisa mengirimkan produk hingga ratusan per Minggunya. Sekarang, melalui online, dia biasa mengirim puluhan produk. Dia juga mengajak teman lainnya berjualan online.

Baca Juga: Pasar Takjil Ketidur, Upaya Pj Wali Kota Ali Kuncoro Promosikan Aneka Kuliner Kota Mojokerto

Sedangkan pemasaran helm lewat online memang tidak mudah. Itu dikarenakan, harus mengetahui tata cara dan prosedur yang berlaku. Jika konvensional perajin tinggal memproduksi helm sebaik mungkin dan sebanyak-banyaknya. Jika online perajin harus belajar dari nol.

Tak sedikit jenis atau ragam helm ditawarkan. Perajin asal Karangkedawang wajib membuat desain yang unik sekaligus menarik konsumen. Selain itu, harga jual juga harus kompetitif. Tren dan kondisi pasar amat menentukan produk dan pemasarannya. Dsy18

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU