Penjualan Turun, PT Sepatu Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 20 Jun 2021 14:32 WIB

Penjualan Turun, PT Sepatu Bata Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan

i

PT Sepatu Bata Tbk. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Akibat pandemi Covid-19 yang memukul daya beli masyarakat berimbas ke penurunan penjualan PT Sepatu Bata Tbk dan membuatnya harus menutup puluhan gerainya hingga melakukan PHK pada karyawan. Emiten berkode saham BATA tersebut memilih menggenjot penjualan produk-produknya secara daring.

“Kita fokus pada digital bisnis, walaupun toko bermasalah dalam antrean harus ditutup, tapi kami memfokuskan diri menambah penjualan di lini yang bersifat digital,” tutur Direktur Sepatu Bata Sanusi Kamad, Minggu (20/6/2021).

Baca Juga: Penguatan Bisnis, Bank Jatim Cetak Kinerja Positif di tahun 2023

Penutupan 50 gerai Bata dilakukan di toko-toko yang dianggap sudah tidak mendatangkan profit atau menguntungkan. Dengan penutupan tersebut, jumlah gerai Bata pada Mei 2021 menyusut tinggal 460.

Bata mengalami penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19. Selama 2020, Bata membukukan penjualan sebesar Rp 496,58 miliar atau turun nyaris 51 persen ketimbang 2019 yang mampu mencetak penjualan Rp 931,27 miliar.

Menurunnya keuangan Sepatu Bata juga mempengaruhi nasib karyawan. Hatta menjelaskan banyak karyawan yang kontraknya habis tidak diperpanjang oleh perusahaan. Pihaknya juga mengaku sempat melakukan PHK namun, Hatta menerangkan jumlahnya tidak banyak.

"Dampak dari Covid-19 memang bisnis berkurang, tapi kita nggak besar-besaran PHK. Kalau kontrak habis kami nggak perpanjang, kalaupun ditambah PHK itu tidak besar, itu pun dilakukan sesuai peraturan pemerintah," ungkap Hatta.

Baca Juga: Kinerja PNM Berdayakan Ekonomi Perempuan Lampaui Grameen Bank

Meski telah menutup puluhan gerai Sepatu Bata, Hatta menyebutkan pihaknya tidak akan membuka toko baru tetapi fokus mengembangkan bisnis digital.

"Fokus kita nggak lagi buka toko, tapi digital bisnis, penjualan secara online akan ditingkatkan," kata Hatta.

Perusahaan sepatu bukanlah asli produk Indonesia, namun perusahaan tersebut didirikan oleh pengusaha bernama Tomas Anna dan Antonin Beta pada 1894 di Zlin, Cekoslowakia. Perusahaan ini melakukan ekspansi di Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin, hingga Amerika Utara. Produk-produk Bata menyebar sampai ke 50 negara dengan produsen yang berpusat di 26 negara.

Baca Juga: Jokowi Kagum Pasar Among Tani, Khofifah: Optimis Dongkrak Ekonomi Batu dan Jatim

Kini, PT Sepatu Bata memegang lisensi untuk merek lainnya selain Bata, seperti North Star, Power, Bubblegummers, Marie-Claire, dan Weinbrenner. “Selain merek-merek yang berfokus pada konsumen, PT Sepatu Bata TBk menjual sepatu Bata Industrials untuk pasar bisnis ke bisnis,” tulis manajemen dalam situs resmi perusahaan. Dsy14

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU