Penghormatan Terakhir untuk Raja Bhumibol

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Okt 2017 23:23 WIB

Penghormatan Terakhir untuk Raja Bhumibol

Ribuan orang berjejer di jalan-jalan di kawasan bersejarah Bangkok dekat Sungai Chao Phraya untuk memasuki istana pada hari Kamis (05/10). Ini adalah hari terakhir untuk melihat raja sebelum kremasi kerajaan pada 26 Oktober. BANGKOK, M. Burhanudin. Hampir 12 juta orang, atau hampir seperenam penduduk Thailand, telah mengunjungi Istana Agung yang berkilauan di Bangkok untuk memberi penghormatan kepada almarhum Raja Bhumibol Adulyadej sejak dia meninggal Oktober tahun lalu. Demikian pernyataan yang dikeluarkan pihak Istana. Beberapa pejabat mengatakan antrean membentang lebih dari 2 km. Kebanyakan dari mereka sudah mengantre sejak Rabu kemarin. "Saya sudah berada di sini sejak jam 6 sore dan saya akan memberikan penghormatan pada jam 7 pagi. Kami kehujanan pada malam terakhir tapi ini adalah suatu keharusan - kita harus menghormati ayah kita," kata Tossapon Thongmak (33), seorang penduduk Bangkok seperti dikutip dari Reuters. Raja Bhumibol meninggal pada bulan Oktober lalu dalam usia 88 tahun dan tubuhnya telah diletakkan di sebuah balai emas di istana. Dia secara luas dipandang sebagai figur ayah dan dianggap sebagai petunjuk arah moral bangsa selama berpuluh-puluh tahun mengalami turbulensi politik termasuk beberapa kudeta, demonstrasi jalanan berdarah dan krisis keuangan di seluruh wilayah 1997/98. Dia digantikan pada bulan Desember oleh anak laki-laki satu-satunya, Raja Maha Vajiralongkorn, yang dikenal sebagai Rama X, yang sejak saat itu mengontrol guncangan di istana untuk mendapatkan otoritas yang lebih besar. Pemakaman kerajaan akan menjadi perpaduan antara upacara keagamaan Budha dan ritual Hindu Brahmin. "Ini adalah pertama kalinya banyak orang Thailand menyaksikan pemakaman kerajaan untuk seorang raja. Jadi keagungan, keindahan, dan ketabahan setiap orang yang terlibat dalam persiapan adalah pengalaman baru bagi semua," ujar Tonthong Chandransu, seorang pejabat hubungan masyarakat untuk komite organisasi pemakaman dan pakar monarki Thailand. "Dari arsitektur, keahlian, berbagai persiapan dan detail bagusnya, saya belum pernah melihat dedikasi semacam ini," sambungnya. Pembina telah bekerja selama berbulan-bulan di sebuah krematorium kerajaan yang dibangun dari awal dengan mereka yang belum berpengalaman di depan istana. "Waktu dibutuhkan untuk membangun surga, berdasarkan sistem imajinasi dan kepercayaan yang memadukan agama Buddha dengan tradisi Hindu Brahmana yang penting dalam masyarakat Thailand," kata Tonthong. Pihak istana mengatakan bahwa mereka mengharapkan 250 ribu pelayat untuk menghadiri kremasi kerajaan tersebut. Badan pariwisata Thailand telah meminta wisatawan untuk menghormati sensitivitas Thailand selama apa yang disebut sebagai waktu yang emosional. 03

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU