SURABAYAPAGI, Surabaya - Demi meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur melalui pengembangan kompetensi guru. Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur berkerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF). Dindik Jatim mengadakan program beasiswa Guru Binar.
Program Guru Binar merupakan sebuah pelantar pengembangan karir guru melalui pelatihan dan beragam pengembangan profesionalisme sebagai respon terhadap pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Jatim Lakukan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan
"Selain itu program ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan akses pelatihan guru melalui pelatihan yang terstruktur, terukur, sesuai dengan kebutuhan yang memungkinkan peserta belajar kapan saja, di mana saja secara online," jelas Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi.
Pendaftaran beasiswa ini mencapai lebih dari 3000 guru dari berbagai jenjang dan wilayah di Jawa Timur. Guru-guru yang telah terpilih untuk mengikuti program beasiswa akan mengikuti kegiatan pelatihan secara daring melalui pelantar Guru Binar hingga bulan Desember 2021.
"Guru-guru yang telah menyelesaikan kelas pelatihan, akan diberikan feedback oleh fasilitator Guru Binar melalui sesi live coaching (pendampingan) atas portfolio yang telah dibuat,"urainya.
Kemudian, penerima beasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan diseminasi kepada guru lain disekitarnya.
"Program ini sejalan dengan arahan bu gubernur Khofifah untuk percepatan pemerataan kualitas pendidik di provinsi Jawa Timur," urainya.
Baca Juga: Guru Non ASN di Kota Kediri Bakal Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Dalam kegiatan sosialisasi ini guru-guru yang hadir juga diberikan pembekalan mengenai pentingnya pengembangan profesionalisme guru.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memotivasi guru-guru untuk terus berkarya dan mengasah keterampilannya sebagai seorang pembelajar sepanjang hayat.
Sementara itu, Head of Development and Program Putera Sampoerna Foundation (PSF) Juliana berharap melalui program beasiswa ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur. Dengan begitu akan tercipta lulusan yang berkualitas calon pemimpin bangsa.
Baca Juga: Pemkab Pasuruan Berharap Guru Harus Memiliki Jiwa Pendidik
“Program ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus memperluas akses pengembangan kompetensi guru di Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pemerataan kualitas pendidikan," tandasnya.
Hingga saat ini, PSF-SDO (Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach) melalui programnya telah menjangkau lebih dari 33,661 tenaga pengajar, kepala sekolah, pengawas dan pengelola sekolah.
Serta 416.109 siswa dan 109,560 orang tua. Tak hanya itu, PSF-SDO juga terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan di 152 sekolah dan madrasah dan menginisiasi 9 Pusat Belajar Guru di berbagai lokasi di Indonesia. Sb2/na
Editor : Mariana Setiawati
