Pelni Tutup Sementara Penjualan Tiket ke Papua dan Pontianak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Agu 2021 15:03 WIB

Pelni Tutup Sementara Penjualan Tiket ke Papua dan Pontianak

i

Pemeriksaan tiket dan kelengkapan administrasi penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Perak. SP/Semmy Mantolas

SURABAYAPAGI, Surabaya - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menutup penjualan tiket kapal laut ke wilayah Papua dan Pontianak selama PPKM berlangsung.

Kepala Urusan Pelayanan Penumpang dan Barang kapal Penumpang dan Perintis Mohamad Sholeh menjelaskan, musabab penutupan penjualan tiket tersebut akibat kebijakan dari kepala daerah setempat yang melarang penumpang kapal masuk.

Baca Juga: Tahun 2021, Muatan Tol Laut Kapal Pelni Naik 43 Persen

"Akses pelabuhannya yang ditutup. Tidak menerima penumpang turun. Kondisinya lockdown kita gak bisa jual tiketnya. Dilock [sistemnya] dari pusat," kata Sholeh kepada Surabaya Pagi, Rabu (04/08/2021).

Adapun wilayah Papua yang menutup total pelabuhannya yakni Jayapura, Biak, Nabire dan Manokwari. Selain Papua, pemerintah Pontianak juga melock down dermaganya dan tidak menerima kapal masuk.

Saat dikonfirmasi kapan akses penjualan tiket dibuka, Sholeh menyampaikan, pihaknya menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah setempat. Manakala akses dermaga dibuka kembali, maka penjualan tiket akan otomatis kembali normal.

Baca Juga: Nataru, Pelni Buka Tambah Baru Menuju Ambon dan Batam

"Jadi tunggu saja, semoga segera dibuka untuk akses masuk kapal," katanya.

Lebih lanjut Sholeh menyampaikan, selama PPKM berlangsung, penjualan tiket kapal Pelni kian menurun. Penurun tersebut mencapai hingga 75 persen dari periode sebelum berlangsungnya PPKM.

Baca Juga: Gelar Gathering JPT, Pelni Targetkan Kenaikan 15 Persen

"Selama PPKM menurun. Penumpang biasanya bisa 400, Tadi yang ke kumai 111 orang. Berarti cuma 25% saja," akunya.

Tak hanya itu, Shileh juga mengingatkan agar para penumpang kapal laut selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker dan menjaga jarak ketika berada di dalam kapal.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU