Pasien Positif di Surabaya Melonjak, BOR Menipis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Jun 2021 22:10 WIB

Pasien Positif di Surabaya Melonjak, BOR Menipis

i

Lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya membuat ketersediaan BOR di Surabaya menjadi menipis

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya semakin tak terhindarkan. Hal ini dapat terlihat dari sejumlah RS di Surabaya penuh dibanjiri pasien covid. Sehubungan dengan kondisi ini, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendesak Pemkot Surabaya agar menambah ketersediaan bed di setiap RS rujukan Covid-19.

"Tadi malam (Selasa, red) ada warga Putat Jaya swab PCR-nya positif. Kondisi melemah tapi kesulitan mendapatkan ruang isolasi di RS, malamnya meninggal dunia di rumah," ungkap Reni, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Laporan warga kepada pimpinan DPRD ini tidak berhenti di situ. Akibat penuhnya RS di Surabaya, warga rungkut swab PCR positif. Dia pagi hingga malam antri di UGD RS BDH belum juga dapat kamar isolasi.  

Reni menyebut warga memilih RS BDH yang jauh di Benowo karena RS di wilayah Surabaya Timur penuh. "Kondisi penuhnya RS patut dikhawatirkan. Semua harus waspada dan harus ada aksi cepat untuk memberikan solusi," ucap Reni.

Imbas meningkatnya kasus Covid-19 di Surabaya saat ini membuat Bed Occupation Rate (BOR) di beberapa Rumah Sakit di Kota Surabaya menjadi penuh.

Sejak beberapa hari ke belakang, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menerima banyak keluhan maupun pertanyaan akan kebutuhan isolasi perawatan Covid-19 di RS.

Laporan warga terpapar covid kepada Reni dalam sepekan bertambah. Sebagaimana laporan satgas covid bahwa memang terjadi lonjakan kasus positif.

Kondisi demikian perlu diwaspadai oleh semua pihak. Warga mohon tetap tenang agar imun terjaga.  Angka kesembuhan di Surabaya sebenarnya tinggi sampai sekitar 94%. Sementara warga terpapar bertambah itu juga fakta.  

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama 

"Kita berharap bahwa kasus Covid-19 yang saat ini tengah naik tidak semakin melonjak. Mari taat Prokes untuk melindungi sesama. Pasien terpapar tanpa menunjukan gejala (OTG) sehingga sangat rentan untuk menularkan penyakit ke orang-orang yang lain. Mari waspada," kata Reni.

Reni juga mendorong Pemkot dalam hal ini Dinkes terkait penanganan laju Positivity Rate Covid-19. Perkuat 3T, 5M dan percepatan vaksinasi.  Surabaya pernah mengalami situasi yang lebih berat dari kondisi saat ini. Dengan manajemen kasus covid di Surabaya bisa membaik.

Warga terpapar selalu terpantau dan segera disiapkan ruang isolasi baik di asrama haji maupun RS. Keluarga yang di rumah segera diberi bantuan permakanan.   "Kita semua berharap penanganan covid saat ini bisa lebih siap, cepat dan lebih baik lagi. Pemkot harus siapkan ketersediaan bed di setiap RS," tegas Reni, Politisi PKS.

Disamping itu juga, Reni juga mendorong aksi penanganan hulu hingga hilir. Yaitu penguatan PPKM Mikro dan dan standarisasi satgas covid hingga tingkat kampung termasuk satgas covid di perkantoran dan perniagaan.  

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Pembinaan satgas ini harus berkala agar benar-benar mampu mengendalikan kasus. Fungsi satgas tidak sekadar ukur suhu  namun terus memperkuat kebiasaan warga dilingkungannya disiplin protokol kesehatan, untuk warga yang kesulitan memiliki masker yang standart agar Pemkot membantu.

Penambahan kasus harus ditekan, PPKM mikro harus dipastikan berjalan optimal.  Satgas kecamatan hingga satgas kampung perlu diperkuat, yang kurang berjalan perlu didampingi, bila perlu dibantu pendanaan untuk satgas kampung tangguh.  

"Penanganan mulai dari hulu ini, goalnya warga disiplin protokol kesehatan agar kasus covid terkendali serta jika ada warga terpapar segera tertangani dengan cepat," kata Reni. alq/cr5/ana

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU