SURABAYAPAGI.com, Padang - Ref Irmawati yang berbisnis bed cover dengan merek Lintang Sprei merupakan wanita lulusan SMP yang kini menikmati kegigihannya dalam berusaha. Saat bordir yang dia lakoni 1996-2014 tak mendapatkan perkembangan yang signifikan, Ref memutuskan belajar membuat bed cover dengan temannya.
Baru dua hari belajar menjahit bed cover, dia menerima tawaran dan langsung diterimanya. Karena belum punya mesin jahit, Ref membeli secara kredit seharga Rp 6 juta. "Jadi, di situlah ceritanya saya mengkredit mesin jahit untuk membuat bed cover," ungkap Ref.
Untuk mengembangkan omzet Lintang Sprei, dia mendapat dukungan suaminya. Pada awal usaha ini dimulai juga tak mulus karena begitu banyak kendala yang ditemui. Mulai dari membeli mesin jahit secara kredit hingga kesulitan pemasaran.
Awal mula memasarkan bed cover, Ref meminta bantuan suaminya Arizal yang ketika itu bekerja di peternakan ayam petelur di kawasan Koto Baru untuk ikut mencari langganan.
Baca Juga: Cetak Wirausahawan Baru, Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Menjahit
Dengan senang hati, suaminya pergi ke Pasar Raya Padang. Satu persatu toko penjual didatangi Arizal untuk mempromosikan bed cover buatan Ref. "Alhamdulillah, ada satu toko yang ketika itu tertarik dan meminta suami saya untuk mensuplai kebutuhan bed cover di tokonya," kata Ref.
Dari permintaan ini, bisnis bed cover Ref mulai meningkat. "Lewat toko itulah awal kesuksesan kami dimulai. Sekarang ini ada sejumlah toko penjual bed cover di Pasar Raya Padang jadi langganan saya," ujar Ref.
Baca Juga: Tekan Pengangguran, Pemkab Trenggalek Gelar Pelatihan Wirausaha
Untuk membantu usahanya, Ref merekrut sejumlah karyawan yang masih keluarga atau tetangga. Ref dalam sebulan bisa memproduksi sebanyak 200 bed cover. "Kalau keuntungan bersih, sekitar Rp15 juta," ungkap Ref. dsy3
Editor : Redaksi
