Kendaraan dari Malang ke Lumajang dialihkan Lewat Probolinggo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Des 2021 20:53 WIB

Kendaraan dari Malang ke Lumajang dialihkan Lewat Probolinggo

i

Gubernur Khofifah meninjau lokasi di Desa Sumberwuluh, Minggu (5/12/2021).

Gubernur Khofifah, Mulai Semalam Berkantor di Lumajang

 

Baca Juga: Kinerja Pemprov Jatim 2023 capai 97,77 Persen

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang- Ternyata Desa Sumberwuluh menjadi salah satu lokasi terdampak yang parah akibat awan panas guguran. Sampai Minggu sore ditemukan puluhan rumah tertimbun abu vulkanik serta material.

Bahkan Salah satu lokasi yang mengalami dampak cukup parah adalah Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Sebagian besar wilayah desa ini tertimbun abu vulkanik guguran Gunung Semeru pada Minggu (5/12/2021).

“Berdasarkan informasi , sebanyak 65 warga mengungsi di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, sehingga seluruh tim BPBD dikerahkan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati saat dihubungi per telepon di Lumajang, Minggu kemarin.

Menurutnya, petugas BPBD dan dinas sosial sudah bergerak ke lokasi untuk menjemput warga yang terjebak di dalam rumah dan tidak berani keluar karena abu vulkanik cukup tebal.

BPBD bersama Dinas Sosial Lumajang, lanjut dia, akan membuka dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru.

 

 

 

Ikon Kabupaten Lumajang

Jembatan Perak di piket nol Lumajang putus akibat erupsi Semeru. Sebelum terputus, jembatan ini menghubungkan dua kecamatan di Lumajang.

Jembatan dengan panjang 130 meter ini terletak di atas Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang. Gladak perak merupakan salah satu ikon dari Kabupaten Lumajang.

Informasi yang berhasil dirangkum jembatan di piket nol ini ada dua. Yang pertama merupakan bangunan lawas yang sekarang ditetapkan sebagai cagar budaya. Sementara jembatan kedua digunakan sebagai jalur transportasi penghubung Lumajang hingga Malang.

Jembatan pertama dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1925 silam. Lebarnya sekitar 4 meter. Namun karena kondisinya sudah cukup tua, pada tahun 1998, jembatan kedua dibangun.

Letaknya berada di sebelah selatan jembatan lama. Dibuat dari pondasi beton dan terlihat kokoh.

Dan ketinggian jembatan ini mencapai 80 meter. Namun saat ini, jembatan ini telah putus pasca terdampak erupsi Semeru.

 

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

 

 

Saran Dinas Perhubungan

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha M mengatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah personel untuk mengarahkan kendaraan yang akan melintasi Jalur Piket Nol.

"Saya mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan jalur yang tidak direkomendasikan oleh para petugas karena lewat Curah Kobokan sangat berisiko dan berbahaya, lebih baik memutar jalur saja," katanya.

Jembatan ini menjadi satu-satunya jembatan penghubung antara Kecamatan Pronojiwo dengan Kecamatan Candipuro. Bahkan menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang melalui jalur Piket Nol.

Semua kendaraan dari Kecamatan Senduro (Kabupaten Lumajang) menuju ke Poncokusumo (Kabupaten Malang) maupun sebaliknya dialihkan untuk putar balik.

"Semua kendaraan dari arah Probolinggo tujuan Malang dialihkan putar balik dan semua kendaraan dari arah Jember tujuan Malang dialihkan lewat Probolinggo," katanya.

Praktis semua kendaraan dari arah Malang menuju Kabupaten Lumajang dialihkan untuk kembali melewati Probolinggo karena Jembatan Perak di Piket Nol ambruk akibat lahar dingin dan letusan Gunung Semeru.

 

Baca Juga: Januari-Maret, 6 Orang di Lumajang Meninggal Karena DBD

 

 

Sangat Kelabu

Cuaca di Desa Candipuro Kecamatan Candipuro hingga sore kemarin, sangat kelabu. Ini dirasakan oleh sepasang suami dan istri yang berada di lokasi pengungsian.

Akibat dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, yang meluas, membuat Gubernur Khofifah Indarparawansa memutuskan untuk berkantor di wilayah tersebut. Ia beralasan, keputusan itu diambil agar dapat mengawal secara langsung upaya penanganan bencana guguran awan panas Gunung Semeru.

 

 

Tujuan Berkantor di Lumajang

Khofifah menyebut, dengan berkantor langsung di Lumajang maka koordinasi antar stakeholder terkait upaya penanganan kegawatdaruratan pasca terjadi GAP Gunung Semeru jauh lebih cepat. Sementara itu, usai melakukan peninjauan di beberapa titik, Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala BNPB, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan jajaran pemerintah Kabupaten Lumajang di Kantor Kecamatan Pasiran, menyatakan berkantor di Lumajang.

"Saya ingin memastikan konsolidasi data dan koordinasi pencarian, penyelamatan, evakuasi dan penanganan pengungsi berjalan efektif dan semoga tidak ada yang terlewat. Mengingat bencana ini di alami warga Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. Semua kebutuhan dasar warga kita ihtiarkan agar tersedia. Makanan, minuman, pakaian, obat-obatan sebisa mungkin terpenuhi," tambahnya.n lm, ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU