Jumat Kemarin Angka Kematian Tertinggi Selama Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Jul 2021 21:34 WIB

Jumat Kemarin Angka Kematian Tertinggi Selama Pandemi

i

Petugas pemulasaran jenazah memakamkan jenazah covid-19 di TPU Keputih Surabaya.

Jumlah Orang Meninggal tak Terbendung. Kini dengan Tambahan 1.566 orang meninggal dalam Satu Hari, Total Menjadi 80.598 Rakyat Meninggal Dunia Karena Covid-19. Kematian Seluruh Dunia Sudah Capai Empat Juta

 

Baca Juga: Dapat bantuan 4,5 Ton Beras, KSDR Apresiasi Langkah Pemkot Stabilkan Harga

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif di Indonesia kembali bertambah sebanyak 49.071 orang, Jumat (23/7/2021). Dengan demikian, total kasus menembus 3.082.410 orang. Dari jumlah itu, ada tambahan 1.566 orang meninggal sehingga total menjadi 80.598 jiwa meninggal dunia.

Angka kematian Jumat (23/7/2021) mencetak rekor tertinggi sepanjang pandemi covid-19 di Indonesia. Kemudian, ada tambahan 39.988 orang yang sembuh sehingga total menjadi 2.431.911 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Sementara kasus aktif naik 8.517 menjadi 569.901 orang, dengan jumlah suspek mencapai 267.866 orang.

Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 274.246 spesimen dari 202.385 orang yang diperiksa hari ini.

Total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 24.388.300 spesimen dari 16.583.441 orang.

Tercatat sudah 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota yang terinfeksi virus COVID-19.

Data Jumat kemarin, positif 3.033.339 orang, 561.384 orang kasus aktif, 2.392.923 orang sembuh, dan meninggal 79.032 jiwa.

 

Jumlah Kematian tak Terbendung

Tambahan kasus positif covid-19 Indonesia turun di bawah 50 ribu dalam lima hari terakhir. Namun, penurunan kasus baru itu diikuti juga dengan berkurangnya jumlah tes harian yang dilakukan.

Data Satgas Penanganan Covid-19 tercatat sejak 18 Juli 2021, jumlah tes terus turun di bawah 140 ribu per hari. Padahal sebelumnya ditargetkan jumlah testing harian selama PPKM Darurat lebih dari 320 ribu per hari.

"Peningkatan testing perlu menjadi salah satu hal yang kita perhatikan. Jumlah penurunan orang yang diperiksa dalam empat hari terakhir perlu untuk segera dikejar. Karena semakin tinggi testing, maka semakin banyak kasus yang terdeteksi dan ditangani sejak dini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (22/7).

 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usung Konsep Compact City di Surabaya Barat

Zona Merah di Jatim

Peningkatan justru terjadi pada angka kematian. Wiku menyebut, dalam tujuh hari berturut-turut jumlah orang yang meninggal akibat covid-19 selalu di atas seribu. Ini isyarat kematian ditengah vaksinisasi tak terbendung.

Meski begitu, angka kesembuhan juga ikut meningkat, dalam dua hari terakhir rata-rata di atas 30 ribu. Tetapi, peningkatan angka kesembuhan saja tidak cukup.

"Kalau positif yang turun, angka kesembuhan yang meningkat harus diikuti dengan angka kematian yang turun juga," imbuh Wiku.

Data tersebut makin diperkuat dengan zona merah atau risiko tinggi di tingkat Kabupaten/Kota yang semakin banyak. Bahkan, menurut Wiku, terbanyak sepanjang pandemi, yaitu 180 Kabupaten/Kota.

Daerah itu didominasi dari provinsi Jawa Timur sebanyak 33 Kabupaten/Kota, Jawa Tengah 29 Kabupaten/Kota, dan Jawa Barat 21 Kabupaten/Kota.

Wiku menekankan, sebelum PPKM level 4 dicabut dan diberlakukan relaksasi secara bertahap, harus dilakukan peningkatan tes dan menurunkan angka kematian diseluruh daerah.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Pasar Murah di 244 Titik

 

Prediksi 4 Juta Meninggal

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa "dunia gagal" untuk menghentikan Covid-19.

Hal itu disampaikan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada kepala Olimpiade ketika program olahraga Tokyo 2020 yang tertunda pandemi sedang berlangsung tahun ini.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan peluncuran vaksin yang tidak merata berisiko memperburuk krisis Covid-19.

Akan tetapi, Tedros berharap Olimpiade Tokyo ini bisa menjadi “pesan harapan” bagi dunia yang lelah menghadapi pandemi.

“Pandemi adalah ujian dunia yang gagal. Lebih dari empat juta orang telah meninggal dan lebih banyak lagi yang terus meninggal," tutur Tedros, dari laman Malay Mail, Jumat kemarin. rtr/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU