Inkubasi Wirausaha Jamu, Wali Kota Tekankan Kekhasan Produk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Sep 2021 15:34 WIB

Inkubasi Wirausaha Jamu, Wali Kota Tekankan Kekhasan Produk

i

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat membuka inkubasi wirausaha pembuatan jamu cair dan instan. SP/Dwi AS

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto menggelar inkubasi wirausaha pembuatan jamu cair dan instan. Kegiatan untuk pemulihan ekonomi ini dibuka secara langsung oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari pada Senin (6/9/21) di Gedung Raw Material Kota Mojokerto. 

Wali Kota Mojokerto, Ning Ita dalam arahannya menyampaikan bahwa inkubasi wirausaha merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto untuk membentuk wirausahawan baru sesuai minat masing-masing warga. 

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

"Salah satu bentuk inkubasi wirausaha yang telah berhasil adalah pembuatan masker yang dilakukan oleh warga Kota Mojokerto yang sebelumnya adalah pengrajin alas kaki," jelasnya.

Terkait pembuatan jamu, Ning Ita yang didampingi oleh Kepala Diskopukmperindag, Ani Wijaya menyampaikan memang sudah banyak diproduksi diberbagai tempat, dan ia mengingatkan agar para peserta pelatihan mampu mengemas jamu dengan sentuhan yang lebih menarik sehingga menjadi berbeda dengan jamu yang lainnya. 

"Jika mampu menambah satu nilai tertentu dalam produk yang dihasilkan maka dapat membuat berbeda dengan produk jamu lainnya. Dan akan memiliki daya tarik tersendiri bagi calon konsumen. Tentunya juga tetap mengutamakan rasa dan harga yang sesuai," tukasnya.

Lebih lanjut, Ning Ita mengharapkan hasil dari pemberdayaan melalui pelatihan dan inkubasi ini tidak hanya mampu menembus pasar modern saja, melainkan juga melahirkan kampung-kampung UMKM mandiri yang memiliki ciri khas produk lokal masing-masing sehingga dapat menarik wisatawan luar. 

"Karena sebentar lagi Kota Mojokerto akan menjadi Kota Pariwisata, maka kami ingin partisipasi dari masyarakat untuk ikut andil dalam pembangunan kota ini melalui produk-produk lokal UMKM. Sehingga, kalau ada pengunjung atau wisatawan yang singgah dan ingin melihat proses pembuatan produk lokal, kita bisa arahkan langsung ke kampung UMKM yang dimaksudkan," ungkapnya.

Baca Juga: Kreasi Unik Vanilla, Siswi SD Kaliasin 1 Sulap Daun Sirih Jadi Kue Kering Lebaran

WhatsApp_Image_2021-09-06_at_15.32.56WhatsApp_Image_2021-09-06_at_15.32.56

Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa sejak awal kepemimpinannya, pembangunan Kota Mojokerto akan diarahkan pada pembangunan sektor pariwisata dengan memaksimalkan potensi UKM untuk mendukung pariwisata.  

"Saat ini telah dilakukan pembangunan pariwisata seperti Rest Area Gunung Gedangan, Kolam Renang Sekarsari dengan sentra kuliner dan Menara Tribuana Tunggadewi, Alun-alun serta Wisata Bahari Majapahit di Rejoto," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya menjelaskan pelatihan inkubasi wirausaha pembuatan jamu cair dan instan diikuti oleh 50 orang peserta dari Kelurahan Balongsari, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Gedongan dan Kelurahan Wates. 

Baca Juga: Berkah Ramadhan, Pedagang Gula Aren di Lebak Beromzet Rp 50 Juta per Hari

"Kita mendatangkan narasumber yang sudah ahli dan kompeten di bidangnya, yakni Maria Ulfa dari Faiz Food Mojokerto," ucapnya.

Ia menjelaskan selama ini,  Diskoperindag terus memberikan pelatihan dalam memberdayakan masyarakat. Adapun hal ini bertujuan untuk dapat melahirkan wirausaha baru yang mandiri. Terlebih, pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

"Inkubasi wirausaha ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Mojokerto dalam pemulihan ekonomi, di mana dari seluruh penerima bansos terdapat 8.303 KK yang berminat mengikuti inkubasi wirausaha, yang terbagi dalam 35 jenis wirausaha. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan jamu cair dan instan," pungkasnya. Dwi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU