Ini Respon Terkait Pembubaran FPI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Jan 2021 21:53 WIB

Ini Respon Terkait Pembubaran FPI

i

Penurunan plang FPI usai diputuskan pemerintah sebagai salah satu organisasi terlarang.

PSI: Negara harus Hadir Lindungi Minoritas

Baca Juga: Rabu Pon Bagi Jokowi dan Orang Muslim

Tsamara Amany Alatas

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas, tak merespons langsung atas pelarangan kegiatan FPI. Namun ia mengingatkan pentingnya perlindungan negara terhadap kalangan minoritas. "Yang tak kalah penting harus diingat, negara harus hadir melindungi minoritas di Republik ini yang selama ini sering hidup dalam ketakutan akibat aksi sejumlah kelompok yang merasa dirinya mewakili mayoritas," ujar Tsamara pada akun twitter @TsamaraDKI, Rabu 30 Desember 2020. n erk

 

 

 

Anak Gus Dur, FPI Pernah jadi Provokator

Alissa Wahid

Putri Gus Dur, Alissa Wahid mengungkit soal aksi kekerasan yang pernah dilakukan oleh FPI dengan menulis cuitan melalui Twitter miliknya.

"Menyimak Konpers Kemenkopolhukam, jadi ingat turun ke jalan tahun 2010-2011 dengan tagar #IndonesiTanpaFPI karena FPI berkali-kali melakukan aksi kekerasan," ujar Alissa Wahid dalam cuitannya di twitter miliknya @AlissaWahid.

Alissa Wahid mengingat kembali adanya aksi menolak FPI di area Bundaran HI, saat itu aksi tersebut berujung ricuh karena adanya provokator dari FPI.

Alissa Wahid mengatakan, provokator yang juga disebut sebagai penyusup dari FPI, saat itu membawa batu dan senjata tajam di dalam tas. "Ingat banget aksi #IndonesiaTanpaFPI di Bunderan HI, agak ricuh, @fullmoonfolks digebuking, dibawa ke Polda Metro, saya temenin, untung ada video jurnalis, dicari provokatornya dari situ, ternyata orang FPI yang di tasnya bawa batu dan sajam," ingat Alissa Wahid di twitter miliknya.

Alissa Wahid juga mengungkit alasannya sampai saat ini meneruskan perjuangan Gus Dur. Terkhusus perihal masalah FPI yang menyerang Ahmadiyah. Orang-orang Ahmadiyah dikatakan Alissa, sempat menelepon dan menangis, karena merasa diusik oleh FPI. "Tipping point saya terobsesi meneruskan perjuangan Gus Dur terjadi ketika FPI menyerang kampung Ahmadiyah di ManisLor, orang-orang Ahmadiyah via telpn menangis 'kami akan bertahan sampai mati. Seandainya masih ada Gus Dur, pasti beliau besok pagi sudah berdiri di depan gerbang kami'," kata Alissa Wahid, di twitternya. n er/kis

 

 

 

PKB: Kembalikan Islam yang Ramah

Maman Imanulhaq

Maman Imanulhaq selaku Wakil Sekretaris dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menuturkan, pembubaran FPI merupakan langkah pemerintah dalam rangka mengembalikan posisi Islam yang moderat, toleran, serta islam yang ramah.

“Tentu PKB mendukung langkah tersebut, tetapi juga mengingatkan agar para dai dan juga pendukung FPI tetap bekerja menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar. Hanya saja strategi dan caranya saja yang perlu diubah,” pungkasnya. n erk

 

 

 

 

Golkar: Sudah Pantas FPI Dilarang Pemerintah

 

Ace Hasan Syadzili

Baca Juga: Sidang Perdana Sengketa Pemilu, Rabu Pon

Ace hasan Syadzili, Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Golkar menyatakan langkah pemerintah kepada FPI, memiliki dasar hukum yang kuat. Ia melihat, bahwa masyarakat Indonesia mengetahui bagaimana sepak terjang FPI di Indonesia, sehingga pantas mendapat larangan melakukan aktivitas organisasi. “Kita semua sudah tahu rekam jejak FPI selama ini,” pungkasnya.

Pasal 59 Ayat (3) menyebutkan, organisasi masyarakat (ormas) dilarang untuk melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras, atau golongan, penyalahgunaan, penistaan, atau penodaan agama yang dianut di Indonesia.

Ace juga ingatkan, ormas juga dilarang melakukan tindak kekerasan, mengganggu ketentraman, serta ketertiban umum, atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial. “Jadi kebijakan pemerintah ini jelas memiliki landasan hukumnya. Soal keterlibatan beberapa anggotanya dalam tindakan terorisme, melakukan sweeping yang berarti telah memposisikan dirinya sebagai penegak hukum, melakukan tindakan kekerasan dan lain-lain,” tutur Ace. n jk

 

 

 

NasDem: Pembubaran FPI Ditunggu Rakyat

 

Ade Irma Chaniago

Ade Irma Chaniago, politikus Partai Nasdem, mengimbau kepada masyarakat yang pernah bergabung di Front Pembela Islam (FPI), untuk menebarkan kebaikan tanpa membuat gaduh ketika berdakwah.

“Dakwah dengan cara-cara santun akan lebih diterima masyarakat,” ujarnya.

Menurut Irma, dibubarkannya FPI merupakan momentum yang ditunggu masyarakat. Pasalnya, masyarakat telah menantikan kehidupan yang damai.

“Sikap tegas pemerintah ini sudah lama ditunggu rakyat Indonesia yang cinta damai dan berprinsip NKRI,” tuturnya. n jk

 

 

Baca Juga: Ditanya Soal Hasil Pilpres, Menkes Ketawain Jokowi

 

 

Munarman: Pembubaran FPI Pengalihan Isu

Munarman 

Front Pembela Islam (FPI) menilai pembubaran dan pelarangan kegiatan terhadapnya sebagai bentuk pengalihan isu atas kasus penembakan enam anggotanya oleh pihak kepolisian.

"Dan obstruction of justice terhadap peristiwa pembunuhan enam anggota FPI dan bentuk kedzaliman yang nyata terhadap rakyat sendiri," ujar Sekretaris Umum FPI Munarman melalui keterangan tertulis pada Rabu, 30 Desember 2020. n erk

 

 

 

Novel Bakmukin: Ada Tidaknya FPI, Perjuangan Tetap Jalan

 

Novel Bakmukmin

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD FPI Jakarta, Novel Bamukmin menanggapi terkait pembubaran Ormas Front Pembela Islam (FPI) oleh Pemerintah. Menurutnya, ada dan tidak adanya organisasi FPI, perjuangan dalam membela negara dan agama tetap berjalan. Menegakan amar makruf dan nahi mungkar tetap berjalan.

Novel mengaku bahwa dirinya justru merasa kasihan kepada PDI Perjuangan. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu disebut penghianat bangsa yang bangsa yang sesungguhnya. “Justru kami kasihan terhadap para penghianat itu PDIP yang raja koruptor dan merubah pancasila, malah FPI yang dibubarkan,” ungkap Novel di Jakarta, Rabu (30/12/2020). jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU