Incar Pasar Luar Negeri, Jatim Gelar Misi Dagang di Batam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 01 Mei 2021 11:04 WIB

Incar Pasar Luar Negeri, Jatim Gelar Misi Dagang di Batam

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menggelar Misi Dagang Jatim di Batam, Kepulauan Riau. (Foto: SP/Humas Pemprov Jatim)

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan potensi perdagangan antar daerah. Setelah awal bulan lalu di Provinsi Maluku Utara, hari ini, Jumat (30/4/2021), Pemprov Jatim menggelar Misi Dagang dan Investasi di Provinsi Kepulauan Riau.

Diselenggarakan di Nagoya Hills Hotel Kota Batam, Misi Dagang dan Investasi ini mempertemukan 142 pelaku usaha. Dengan rincian 42 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha asal Kepulauan Riau.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

Misi Dagang di Kepulauan Riau hari ini menunjukkan transaksi yang positif. Pasalnya di awal pembukaan Misi Dagang, transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 201 Miliar. Dan saat penutupan masa dagang sore harinya, transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 306. 528.500.000.

"Alhamdulillah, kegiatan Misi Dagang Jatim di Kepri ini menghasilkan transaksi yang cukup besar yaitu Rp 306.528.500.000. Ini menjadi penyemangat kita untuk terus menggali potensi dan kebutuhan daerah dengan penguatan perdagangan antar daerah," kata Gubernur Khofifah yang memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Jatim di Kepulauan Riau.

Ia mengatakan bahwa potensi kerjasama dan transaksi perdagangan di sini begitu besar. Pasalnya Kepulauan Riau ini menjadi perlintasan perdagangan yang strategis, yang didukung dengan 10 pelabuhan bongkar muat yang sangat potensial.

Sehingga diharapkan produk Jawa Timur yang dikirim ke Batam bisa diekspor ke negara lain, terutama Singapura dan Malaysia, dengan distribusi yang lancar.

"Oleh karena itu intermediasi dari Kepri untuk bisa menjadi bagian dari koneksi perdagangan antara Jatim Kepri dan terutama dengan Singapura dan Malaysia, harus dijadikan satu kesatuan proses membangun jejaring termasuk dalam kaitannya investasi," tandas Khofifah.

Lebih lanjut wanita yang juga Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini menegaskan bahwa jalinan perdagangan antara Jatim dengan Kepri sudah terjalin cukup masif. Bahkan nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto

"Berdasarkan data BPS tahun 2020, nilai bongkar muat Jatim-Kepri nilainya mencapai Rp 216,24 miliar. Terdiri dari bongkar (Kepri ke Jatim) sebesar Rp 21,47 miliar, dan muat (Jatim ke Kepri) sebesar Rp 194,77 miliar. Banyak sekali produk Jatim yang kita perdagangkan ke Kepri," tandas Gubernur yang juga Mantan Menteri Sosial ini.

Komoditas perdagangan dari Jatim yang banyak dipasarkan ke Kepri adalah beras, jagung, kopi, cengkeh, bawang merah, jahe gajah, dan juga sejumlah barang-barang mesin proyek. Sedangkan komoditas perdagangan dari Kepri yang dipasarkan ke Jatim diantaranya adalah konveksi, crude palm oil, dan barang-barang elektronik.

"Perdagangan antar daerah sangat potensi. Penduduk Indonesia jumlahnya hampir 270 juta. Ini pangsa pasar yang begitu besar, yang ingin coba kita sisir. Maka menemu kenali apa andalan dan kebutuhan, dan potensi apa yang bisa kita suplai dari Jatim, itu menjadi penting," kata Khofifah.

Tidak hanya itu, di masa pandemi tahun 2020, dimana neraca ekspor Jatim menunjukkan minus Rp 8,1 trilliun, namun perdagangan antar pulau justru menunjukkan angka surplus. Surplus dari perdagangan antar daerah Jatim mencapai Rp 91 trilliun.

Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim

Untuk itu, Khofifah mengaku tengah gencar untuk mengupayakan agar produk-produk Jatim, termasuk bahan pangan, bisa memasok kebutuhan-kebutuhan di provinsi lain. Sebab kondisinya Jatim melimpah hasil berasnya, juga daging ayam dan telur. Begitu juga dengan hasil perkebunan dan rempahnya.

"Kemarin kita baru saja mengirimkan 15,5 ton daging ayam karkas ke Maluku Utara, sebelumnya lagi juga mengirimkan beras ke DKI Jakarta. Upaya-upaya ini terus kita kuatkan dengan tujuan bisa memberikan penyejahteraan bagi warga Jatim," pungkas Khofifah.

Dalam kegiatan Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur dan Kepulauan Riau ini juga dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Dalam kesempatan ini juga ditandatangani Nota kesepahaman atau MoU antara Gubernur Jatim dan Gubernur Kepri terkait perdagangan dan investasi.

Juga dilaksanakan penandatangan PKS Dinas Koperasi dan UKM Jatim dengan Dinas Koperasi dan UKM Kepulauan Riau. Serta penandatangan kerjasama antara DPMPTSP Jatim dan DPMPTSP Kepri.  (byb/cr2/rmc)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU