Hatta Ali, Ketua MWA Unair 2017-2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Okt 2017 00:51 WIB

Hatta Ali, Ketua MWA Unair 2017-2022

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Ketua Mahkamah Agung (MA) RI Prof. Dr. M.Hatta Ali, SH, MH, secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga untuk periode 2017-2022. Sebanyak 18 orang yang hadir dari total 21 anggota MWA UNAIR secara aklamasi memilih Hatta Ali diantara dua kandidat lain, yaitu Menristek Moch Nasir dan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Dalam Sidang MWA yang dipimpin Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh Nasih, SE., MT., Ak., MCA ini, di Kantor Mahkamah Agung RI di Jakarta, Selasa (10/10) kemarin, Menristek tidak hadir, sehingga gugur, sedang Ignasius Jonan menyerahkan aspirasinya kepada Hatta Ali. Dengan demikian Hatta Ali menggantikan ketua MWA UNAIR sebelumnya, Sudi Silalahi, yang sudah menjabat dua periode sejak 2006 sehingga sesuai statuta tidak bisa dipilih lagi. Yang menarik, dari 21 anggota baru MWA UNAIR untuk masa bakti 2017-2022 ini terdapat empat pejabat setingkat menteri. Selain Ketua MA Hatta Ali juga terdapat Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristek Moch Nasir, Menteri ESDM Ignasius Jonan. Kemudian juga terdapat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat K.H. Ma'ruf Amin, dan Dwi Soetjipto mantan Dirut Pertamina. Selain Menristek yang mewakili unsur kementerian (Kemenristekdikti), mereka yang lain itu mewakili dari unsur masyarakat, kata Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih, saat memimpin rapat. Selaku pimpinan universitas, ia sangat berharap anggota dan kepengurusan MWA UNAIR periode kedepan ini dapat bekerja sama, bahu-membahu untuk membawa kemajuan Universitas Airlangga dapat memenuhi target-target kedepan, diantaranya harapan pemerintah bisa masuk peringkat 500 perguruan tinggi dunia (WCU world class university). Sementara Ketua MWA yang baru, Prof. Hatta Ali, yang juga alumni FH UNAIR, menyatakan terima kasih atas kepercayaan anggota yang memercayakan kepemimpinan MWA UNAIR ini kepadanya. Karena tantangan kedepan termasuk cukup berat, Hatta Ali berharap bisa saling bersinergi bekerja dan bekerja untuk mewujudkan semua harapan. Diluar itu, sebetulnya yang paling pantas untuk kita syukuri bahwa MWA UNAIR ini sudah berusia dua periode dengan hasil-hasil yang luar biasa, yang telah meletakkan dasar-dasar menuju kemajuan UNAIR. Kedepan kita akan menyempurnakan peraturan-peraturan di MWA ke arah lebih maju lagi bagi universitas, kata Prof. Hatta Ali. Sedangkan Ketua MWA periode 2006-2016, Sudi Silalahi dalam paparan pertanggungjawabannya antara lain juga menyatakan bersyukur bahwa tantangan berat dalam periode pertama MWA UNAIR itu dapat dilaluinya dengan baik. Perjuangan berat tersebut karena tidak saja menghadapi tantangan dari luar, tetapi juga menghadapi tantangan dari dalam hingga sampai ke ranah hukum. Itu sebuah masa yang cukup sulit, walau pun toh akhirnya bisa keluar Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 tentang Universitas Airlangga Badan Hukum Milik Negara (BHMN), kata Sudi Silalahi, mantan Mensesneg RI itu. Dalam periode berikutnya dari PP tersebut perkembangan berikutnya hingga mendorong terwujudnya PP No. 30 tahun 2014 tentang statuta Universitas Airlangga PTN Badan Hukum (PTN-BH). Semua itu dinilai merupakan sebuah proses yang tidak mudah, sebuah gerak perkembangan statuta UNAIR yang terus berubah secara dinamis. Sebuah proses jalan panjang untuk menuju kemajuan UNAIR hingga saat ini. Untuk itu terima kasih kepada anggota MWA periode 2006 hingga 2016 atas kerja sama dan bakti untuk kemajuan UNAIR, kata Sudi Silalahi. ifw

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU