Gubes Unair Tolak Aplikasi PeduliLindungi Buatan Singapura

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Sep 2021 20:28 WIB

Gubes Unair Tolak Aplikasi PeduliLindungi Buatan Singapura

i

Aplikasi PeduliLindungi Buatan Singapura, yang kini nyaris wajib dipakai masyarakat Indonesia.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Guru Besar (Gubes) Fisip Unair Prof Henry Subiakto, tolak aplikasi PeduliLindungi buatan Singapura.

“Idenya mmg melihat dr aplikasi TraceTogether Singapore. Tp kmd dikembangkan lbh canggih dan lengkap dan sdh minta izin ke Dubes Singapore. Kemudian jd applikasi nasional yg diakui hak ciptanya. PeduliLindungi 100% Dibuat oleh Telkom. Teamnya dipimpin @Faizal R. Djoemadi,”tulis Henry, melalui kicauan di akun Twitter @henrysubiakto, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: Empat Kampus di Surabaya, ikut Bergolak

Pernyataan Henry Subiakto ini disampaikan di tengah tudingan bahwa aplikasi yang dijagokan oleh pemerintah Indonesia untuk pendataan dan penelusuran status Covid-19 dan vaksinasi rakyat itu adalah buatan Singapura.

 

Aplikasi Milik PT Telkom

Bersama kicauannya, Henry mengunggah foto Surat Pencatatan Ciptaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dalam surat itu tertulis bahwa hak cipta Aplikasi PeduliLindungi adalah milik PT Telekomunikasi Indonesia.

Tercantum juga nama penciptanya adalah Komang B Aryasa, Aris Bachtiar dan kawan-kawan, dan pertama kali diumumkan di wilayah Indonesia atau di luar Indonesia pada 27 Maret 2020.

Sementara nama Faizal R. Djoemadi yang disebut Henry dalam kicauannya adalah CEO atau Direktur Utama PT Pos Indonesia.

Faizal menjabat posisi tersebut sejak 23 September 2020. Sebelumnya, ia adalah Direktur Digital Business PT Telkom.

Baca Juga: Aksi Ksatria Muda Airlangga, Tandingan UNAIR Memanggil?

Sejumlah netizen merespons unggahan Henry. Di antaranya, mempertanyakan kenapa harus izin ke Singapura.

"Klo 100% knpa hrs izin ke singapore..tandanya y g 100% dong.." komentar @mbul520.

Netizen lain mempertanyakan soal integrasi data dengan yang dimiliki oleh Dukcapil.

"Kenapa tidak diintegrasikan dengan data dukcapil dari awal prof? Mau nambang data atau gimana nih? Ada tujuan lain? Kan baru diintegrasikan awal bulan Agustus lalu," cuit @masagoenk.

"Data2nya Itu disimpan dimana Pak ya? Server telkom?indosat? Atau server kominfo?" kata @Anditeman_.

Baca Juga: Keresahan atas Pelaksanaan Pilpres 2024, Dirasakan juga oleh Puluhan Dosen Unair dan Unesa

Sebagaimana diberitakan, tuduhan bahwa aplikasi PeduliLindungi adalah buatan Singapura di antaraya dilontarkan oleh mantan komisaris Garuda, Peter F. Gontha.

"Ternyata aplikasi PEDULI LINDUNGI itu aplikasi bikinan SINGAPORE," cetus Peter Gontha dikutip SeputarTangsel.Com dari caption akun Instagram @petergontha, Senin 13 September 2021.

"Gila…. Seluruh data kita direkam Singapore, dan kedaulatan Data Indonesia sudah ada ditangan mereka, meski ini aplikasi Telkom," tambahnya.

Peter Gontha menambahkan, dengan data kita ada di tangan Singapura, mereka tahu segala hal tentang Indonesia. n jk, 03, erc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU