Giat Lakukan Diet Sehat Usai Sembuh Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Jul 2021 11:15 WIB

Giat Lakukan Diet Sehat Usai Sembuh Covid-19

i

Konsumi makanan sehat seperti sayur saat diet usai sembuh Covid-19. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Paparan Virus Covid-19 memiliki dampak besar pada sistem kekebalan dan fungsi organ lain. Pasien dengan penyakit penyerta, seperti hipertensi, diabetes, kerusakan ginjal, atau gangguan jantung, serta setiap pasien Covid-19 harus diberikan diet yang tepat dan seimbang.

Selain itu, bagi pasien dengan gangguan pencernaan, kehilangan rasa dan penciuman, kesulitan bernapas dan menelan dan terutama orang yang mungkin telah diintubasi selama rawat inap, diet memainkan peran penting dalam pemulihan dari Covid-19 dan kembali sehat.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Oleh karenanya, penting untuk merencanakan diet mereka dengan hati-hati untuk menjaga mereka dalam defisit kalori tetapi juga memenuhi kebutuhan tubuh mereka untuk pemulihan total.

Diet sehat dan seimbang yang kaya akan sayuran sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengisi kembali nutrisi yang hilang, dan memulihkan stamina.

Sayuran adalah sumber nutrisi yang fantastis karena mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Masukkan bayam, brokoli, jahe, kedelai, kacang panjang, paprika, dan mentimun dalam diet Anda jika Anda pulih dari Covid-19.

Selain itu, juga direkomendasikan bahwa pasien yang pulih mengkonsumsi 1,2-1,3 g/kg protein per hari, dengan suplementasi asam amino rantai cabang (BCAA) meningkat menjadi 50% untuk menghindari atrofi otot dan meningkatkan kekuatan otot pernapasan.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Yoghurt segar, paneer, atau telur yang dimasak dengan matang adalah pilihan yang baik. Asupan protein harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi individu, jumlah aktivitas fisik, dan toleransi pencernaan.

Ketika karbohidrat dikonsumsi, mereka menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama (dikenal sebagai hasil bagi pernapasan), yang harus dihindari untuk mengurangi gangguan pernapasan.

Jika pasien diabetes, pengobatan harus disesuaikan, dan pasien harus terus dipantau untuk serangan tinggi dan rendah glukosa. Infeksi dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa secara terus-menerus, itulah sebabnya jumlah karbohidrat yang dikonsumsi per hari tidak boleh melebihi 100 hingga 150 gram.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Persentase lemak dalam makanan dapat dinaikkan untuk menjaga asupan kalori. Jadikan pemanfaatan asam lemak rantai menengah sebagai prioritas, dan tingkatkan jumlah asam lemak omega-3 dalam makanan.

Minyak kelapa, mentega, ghee, almond, dan minyak MCT (trigliserida rantai menengah) adalah pilihan yang baik untuk memasak. Buah-buahan kering, kacang-kacangan juga berperan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan lemak tubuh beserta nutrisi penting lainnya. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU