Dampak Pandemi, Pantang Menyerah Lakoni Berbagai Pekerjaan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Apr 2021 11:35 WIB

Dampak Pandemi, Pantang Menyerah Lakoni Berbagai Pekerjaan

i

Ahmad Mustofa Kholil dengan odong-odong miliknya. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Pedapatan pedagang kreatif lapangan (PKL) yang biasa mengandalkan gerobak pun hilang akibat terdampak Covid-19. Salah satunya, Ahmad Mustofa Kholil yang selalu ditemani gerobak dagangan miliknya. Berpindah-pindah dari satu tempat ketempat keramaian lainnya.

Namun, sejak pemerintah menerapkan kebijakan dengan meliburkan sekolah hingga menutup wanawisata, serta melarang warga mengadakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa, membuatnya kehilangan pekerjaan utama.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Menurutnya, semenjak ia berhenti melakoni profesinya sebagai PKL karena terdampak Covid-19, kini membuatnya harus berpikir ulang. Yakni, mencari pekerjaan lain agar mendapat penghasilan. Berbagai upaya untuk mencari kerja pun ia lakoni. Namun, karena situasi dan kondisi pandemi saat ini segala sektor perekonomian menjadi lumpuh.

Sehingga ia merasa kesulitan untuk mendapatkan kerja. ”Padahal saya tidak memilih pekerjaan. Kuli bangunan atau pekerjaan lainnya yang bisa saya kerjakan akan saya lakoni. Yang penting menghasilkan uang. Tapi tidak ada,” keluhnya.

Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan

Untuk memininimalisir pengeluaran, dirinya mencoba untuk berjualan popcorn lewat online. Akan tetapi hasilnya tak bisa diandalkan. Sebab, jarang sekali ada orang yang membeli. Dalam satu hari dia hanya mampu menjual satu paket popcorn. Satu paket itu harganya Rp 25 ribu.

”Kadang sehari tidak ada yang beli. Dan dalam satu paket itu saya mendapatkan hasil Rp 5 ribu. Soalnya, jagungnya juga membeli untuk dijual lagi,” jelasnya.

Baca Juga: Pasar Takjil Ketidur, Upaya Pj Wali Kota Ali Kuncoro Promosikan Aneka Kuliner Kota Mojokerto

Penghasilan itu tentunya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sehingga terpaksa ia memangkas pengeluaran. Bahkan, susu anak keduanya yang masih berusia 1 setengah tahun itu diganti dengan tajin.

”Selain jualan popcorn itu, kalau pagi saya membantu orang tua di sawah. Dan lumayan dikasih beras 5 kilogram setiap satu Minggu sekali,” tandasnya. Dsy16

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU