SURABAYAPAGI, Surabaya - Lonjakan kasus covid-19 yang terus bertambah, membuat tenaga medis kewalahan. Bahkan beberapa rumah sakit di Surabaya memilih untuk tidak menerima pasien covid-19 akibat over kapasitas.
Salah satunya seperti yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Al-Irsyad Surabaya. Rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) sebagai rumah sakit penyanggah pasien covid-19 memilih tutup karena keterbatasan sarana dan prasarana.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama
Kebijakan penutupan tersebut mulai berlaku sejak 3 Juli 2021 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Kita per 3 Juli kemarin juga menutup IGD untuk menerima pasien rujukan covid-19, karena keterbatasan tempat perawatan dan tenaga," kata Humas dan Marketing RS Al-Irsyad Surabaya Febrian Indyarto kepada Surabaya Pagi, Senin (05/07/2021).
Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor
"Karena kita juga menyesuaikan kondisi perawat. Karena banyak petugas juga yang [tertular] jadi harus isoman [isolasi mandiri]," tambahnya.
Tingkat persentase penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di ruang isolasi RS Al-Irsyad saat ini telah mencapai 100 persen. Sementara untuk pasien covid-19, saat ini didominasi oleh pasien lokal Surabaya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat
"Kluster keluarga dan kluster nikahan yang cukup dominan," katanya
Kendati IGD khusus Covid-19 ditutup, pelayanan IGD Non Covid-19 dan Rawat Jalan di RS Al-Irsyad tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku.sem
Editor : Mariana Setiawati