Berbisnis Aneka Olahan Tahu Organik Beromzet Jutaan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 07 Mei 2021 09:00 WIB

Berbisnis Aneka Olahan Tahu Organik Beromzet Jutaan

i

Rudik Setiawan. SP/ MLG

SURABAYAPAGI.com, Malang - Rudik Setiawan yang merupakan pebisnis tahu di Desa Klampok, Singosari, Kabupaten Malang, membuat Rudik muda sudah bermimpi jadi pengusaha besar meski modal cuma Rp 25 juta. Dia menemukan ide usaha yang tak jauh-jauh dari urusan tahu. Bedanya, kali ini dia memilih usaha menggunakan konsep makanan sehat berbahan alami alias organik.

Meski harganya sedikit mahal, dia yakin ibu-ibu yang peduli kesehatan keluarga akan memakai bahan organik dari pada yang biasa. “Ibu-ibu kalangan menengah ke atas inilah yang menjadi sasaran saya,” jelasnya, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Kapolsek dan Jajaran Polsek Singosari Buka Puasa Bersama Tahanan Polsek Singosari

Di awal bisnis tahu organiknya tersebut, Rudik sudah bisa mengantongi Rp 3-4 juta per hari. Buatnya, respon baik dari masyarakat menjadi penyemangat untuk tumbuh lebih baik dan besar lagi.

“Untuk sebagian orang, tahu adalah komoditas, apalagi makanan rakyat kelas bawah. Bisnis ini dianggap banyak orang tak gurih. Namun dengan pemikiran kreatif dan intuisi, saya bisa memproduksi 2.000-2.500 tahu potong tahu setiap harinya,” jelasnya lagi.

Sebagai pembuat makanan sehat, Rudik tak lupa menciptakan industri yang ramah lingkungan. Karena itulah, dia memilih mengalirkan limbah industri ke sawah milik orangtuanya dan ternyata membuat volume produksi padi jauh lebih baik.

“Saya mulai mengembangkan limbah itu menjadi nota de soya dan biogas,” ucap pria berkacamata ini.

Hampir sebelas tahun menggeluti bisnis ini, Rudik mulai berinovasi dengan tahu organiknya. Ada tahu iris besar, iris kecil dan stik tahu.

Irisan besar dijual Rp 1.700-2.000, tahu iris kecil Rp 2.000-2.500 dan stik tahu Rp 1.500.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

Sadar usahanya mulai dilirik supermarket-supermarket terkenal di Malang, Rudik memutuskan memberi merek agar usaha tahunya tak ditiru orang lain. Lahirlah label dengan tulisan Tahu Pelangi Rudik.

“Saya juga menghabiskan waktu beberapa minggu untuk bisa menemukan teknik pembungkusan tahu agar awet dan menarik,” tambahnya.

Untuk promosi, dia juga memanfaatkan jaringan-jaringan yang dia miliki di kampus dan di pertemanan. Apalagi, kini Rudik sudah punya beberapa anak buah yang juga harus dia sejahterakan.

“Pengalaman kita berharga. Tapi pelajari juga pengalaman orang lain. Gara-gara tahu saya bisa disalami menteri,” kelakar Rudik tanpa menyebut siapa nama menteri itu.

Baca Juga: 15 Ton Migor Curah Digelontorkan

Kini sejumlah penghargaan sebagai wirausahawan terbaik sudah didapat. Dengan pencapaian tak biasa ini, Rudik yang dulunya disapa bakul tahu kini menjadi juragan. Dia berharap ada wajah-wajah baru di dunia wirausaha Tanah Air.

“Wirausahawan beda dengan pengusaha. Kalau pengusaha dia sudah puas dengan apa yang didapatnya sehingga banyak yang mentok. Sementara wirausahawan, terus berinovasi, kreatif dan tahan banting,” pungkas Rudik. Dsy8

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU