Bea Cukai Jatim II Sita 2,5 Juta Rokok Ilegal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Sep 2021 10:27 WIB

Bea Cukai Jatim II Sita 2,5 Juta Rokok Ilegal

i

Jutaan batang rokok ilegal tersebut disita mulai periode 16 Agustus hingga 19 September 2021.SP/OZ

SURABAYAPAGI, Surabaya - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Jawa Timur II melalui Operasi Gempur berhasil menyita sekitar 2,5 juta batang rokok ilegal. Jutaan batang rokok ilegal tersebut disita mulai periode 16 Agustus hingga 19 September 2021.

"Dalam kurun waktu tersebut, Kanwil Bea Cukai Jatim II berhasil mengamankan sebanyak 2.590.031 batang rokok ilegal," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Jawa Timur II Oentarto Wibowo, Sabtu (25/9/2021).

Baca Juga: Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, Pemkab Mojokerto Gelar Dzikir dan Sholawat Bersama Ustadz Maulana

Selain jutaan batang rokok ilegal tersebut, Bea Cukai juga menyita 3.820 gram tembakau iris (TIS) dan 2.290,91 liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA).

Dari barang-barang yang disita tersebut, total potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 1,46 miliar. Penindakan tersebut merupakan bukti keseriusan Bea Cukai Jatim II untuk menekan peredaran rokok ilegal di wilayah kerjanya.

Baca Juga: Gelar Senam Sehat, Bupati Ikfina Ajak Masyarakat Perangi Rokok Ilegal di Bumi Majapahit

"Rokok ilegal dapat mengganggu stabilitas perekonominan dan tentunya mengancam keberlangsungan para pelaku usaha yang taat terhadap ketentuan," ujarnya.

Selain melakukan penindakan, dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait rokok ilegal, Kanwil Bea Cukai Jatim II juga melaksanakan edukasi. Edukasi tersebut gencar mengkampanyekan bahwa rokok yang tidak dilekati pita cukai, merupakan ciri rokok ilegal.

Baca Juga: Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, Pemkab Mojokerto Gandeng Ustad Maulana

Operasi Pasar dan sosialisasi bahaya Barang Kena Cukai Hasil Tembakau (BKCHT) ilegal juga terus dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia untuk mengurangi peredaran rokok ilegal yang ada di masyarakat.sb1/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU