Banting Setir Bisnis Kripik Singkong yang Tembus Pasar Global

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Jul 2021 09:08 WIB

Banting Setir Bisnis Kripik Singkong yang Tembus Pasar Global

i

Ade Soelistyowati (tengah) dengan usaha keripik Krispy Yammy Babeh. SP/ SKB

SURABAYAPAGI.com, Sukabumi- Ade Soelistyowati yang merupakan mantan dosen akuntansi di salah satu universitas swasta di Jakarta, kini “banting setir” berjualan keripik singkong di daerah Sukabumi. Wanita yang akrab disapa Elis ini mengaku menekuni dunia usaha karena suaminya pernah bangkrut dalam menjalani bisnis properti.

Bisnis kripik singkong Bunda Elis sudah dijual ke penjuru Indonesia serta negara-negara lain seperti Korea Selatan, Australia, Kanada, Amerika Serikat, hingga Republik Dominika.

Baca Juga: Fenomena ‘War Takjil’ Ramadhan Jadi Berkah dan Peluang UMKM Tingkatkan Penjualan

Bahkan, Bunda Elis memenangkan beberapa penghargaan dalam negeri, seperti Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2018-2019 kategori kuliner dan juara II Wirausaha Muda Pemula (WMP) 2019 kategori kuliner dari Kemenpora.

Dalam membangun bisnis bertajuk kripik singkong Krispy Yummy Babeh, Bunda Elis menemukan banyak rintangan, mulai dari terlilit utang hingga menderita sakit parah.

Bunda Elis memulai usaha keripik singkong Krispy Yummy Babeh pada tahun 2016 ketika bisnis suaminya bangkrut hingga menyebabkan mereka terlilit utang.

Walau hanya tersisa uang sebesar Rp50.000, mereka menolak untuk menyerah, sebaliknya mereka memutuskan untuk membuat keripik singkong dan dijual di toserba terdekat, di SMP putranya, dan melalui WhatsApp pribadi Bunda Elis.

Baca Juga: Lia Istifhama: War Takjil Menjadi Momen Tepat Support UMKM

Tak lama kemudian, usahanya terus berkembang dan ia mulai bergabung dengan beberapa asosiasi UMKM, seperti UKM Indonesia, yang mendatangkan kesempatan berpromosi ke khalayak yang lebih luas.

“Saya mulai menerima pesanan dalam jumlah besar dari luar negeri. Dari situ, saya jadi bisa membeli singkong dari 40 petani lokal di daerah saya, serta mempekerjakan 30 ibu rumah tangga dan 10 siswa sekolah kejuruan di desa saya untuk membantu saya memproduksi keripik singkong," sambungnya.

Ia mulai menjual secara grosir ke 33 pengecer dan enam distributor di penjuru Indonesia serta negara-negara lain seperti Korea Selatan, Australia, Kanada, Amerika Serikat, hingga Republik Dominika.

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

Seperti yang sudah disinggung di atas, usahanya bahkan membawa Bunda Elis memenangkan beberapa penghargaan dalam negeri, seperti Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2018-2019 kategori kuliner dan juara II Wirausaha Muda Pemula (WMP) 2019 kategori kuliner dari Kemenpora. Dsy4

 

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU