Bangkitkan Ekonomi, Dekranasda Lamongan Gelar Pemotretan Fashion Batik di Mazola

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Nov 2021 16:08 WIB

Bangkitkan Ekonomi, Dekranasda Lamongan Gelar Pemotretan Fashion Batik di Mazola

i

Ketua Dekranasda saat mendampingi para model dalam sesi pemotretan menggunakan batik lokal Lamongan di Maharani Zoo dan Goa.SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Sebagai upaya untuk membangkitkan perekonomian pasca pandemi dari sektor UMKM, Dekranasda Lamongan menggelar sesi pemotretan Fashion Show Week Batik Lamongan, di wisata Maharani Zoo dan Goa Lamongan (Mazola), Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Selasa (30/11/2021).

Pemotretan bekerjasama dengan Disperindag, Disparbud dengan menggandeng fashion designer ternama, Lia Afif itu menggunakan busana batik khas lokal Lamongan. "Acara ini dilakukan guna mendorong peningkatan jangkauan pasar produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Lamongan," kata Ketua Dekranasda Lamongan Hj. Anis Kartika Yuhronur Efendi, S.Kep,Ns

Baca Juga: KKP Dorong Ratusan UMKM Naik Kelas

Disebutkan olehnya, sesi pemotretan dengan dipilihnya Mazola sebagai tempat acara ini dimaksudkan untuk mengangkat dan mensupport icon wisata Lamongan agar lebih berdaya meski masih pandemi. " Dipilihnya Goa Maharani dan Zoo ini karena berbagai pertimbangan dan survey. Selain itu, Maharani juga memiliki keunikan sendiri yang dinilai pas untuk pagelaran Batik Lamongan ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Anis mengharapkan, Batik Lamongan ini bisa lebih dikenal dan eksis, baik regional dan nasional, bahkan internasional. Sehingga pemberdayaan perekonomian bisa bangkit kembali di tengah pandemi yang telah melumpuhkan sektor perekonomian.

"Batik khas Lamongan ini merupakan batik tulis yang mengangkat budaya atau muatan kekayaan lokal Lamongan, hal itu bisa dilihat dari beragam corak dan motif yang ada di batik, ada Singo Mengkok, Gapura Paduraksa, Tanjung Kodok, Bandeng Lele, dan sebagainya" terangnya.

 

Baca Juga: Fashion Show di Kota Madiun Pecahkan MURI

Sementara itu, dalam Fashion Show kali ini, Dekranasda Lamongan menggandeng fashion designer ternama, Lia Afif, yang menelurkan Masterpiece bernama Kanaya Kismaya, yang artinya perempuan penuh misteri. 

"Kinaya Kismaya berasal dari kata Kisma (tanah) dan Aya (misteri). Terinspirasi dari kekayaan alam dengan stalaktit stalakmit indah yang penuh misteri. Permainan paduan batik dan tenun yang dikombinasikan dengan warna alam serta keemasan dari dinding Goa Maharani, menampilkan pesona hutan dan tanah Indonesia yang eksotis," ungkap Lia Afif.

Sesuai karakter goa tersebut, menurut Lia, perempuan yang mengenakannya akan bersinar dan berkharisma, dengan latar akar budaya lokal. Terdapat sekitar 18 sampai 20 koleksi yang ditampilkan, dengan ciri tarikan garis yang memberikan kesan tegas, dinamis, dan kuat dalam setiap busananya.

Baca Juga: Mentan Bolak Balik ke Lamongan Ingin Pastikan Programnya Terealisasi

"Alhamdulillah, kami bisa berkolaborasi dengan Dekranasda untuk mengangkat Batik Lamongan. Karena kita tahu, di saat pandemi ini banyak UMKM dan pengrajin yang tiarap. Maka melalui event di Surabaya Fashion Parade nanti, kita harap peminat fashion batik semakin banyak," imbuhnya.

Dari data yang diserap dari Disperindag, pusat batik di Lamongan berada di Desa Sendang Duwur dan Sendang Agung, Kecamatan Paciran, yang lebih dari 100 tahun lamanya, jadi pusat rujukan batik di Lamongan.

Tercatat, sekarang ini ada sekitar 400 perajin batik di Lamongan, yang tersebar di beberapa tempat, yakni sebagian besar berada di Kecamatan Paciran, kemudian di Desa Parengan Kecamatan Maduran, Lamongan Kota, dan lainnya. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU