ASN yang Sukses Budidayakan Ular Hias Colubrid

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Agu 2021 09:56 WIB

ASN yang Sukses Budidayakan Ular Hias Colubrid

i

Candra Bayu Setiawan dengan ular hias budidayanya. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Candra Bayu Setiawan yang merupakan penjualan ular hias justru melonjak naik di tengah pandemi Covid-19. Selain ular hias, Candra juga memelihara piton dan banyak permintaan datang dari luar daerah.

Salah satu ular hias tersebut adalah ular colubrid memang berukuran kecil. Jenis tersebut tidak bisa tumbuh besar layaknya ular pada umumnya. Paling besar berukuran sekitar 1 meter dengan usia rata-rata tiga tahun.

Baca Juga: Curi Motor, ABG di Blitar Jadi Bulan-bulanan Warga

Ular hias colubrid yang dibudi daya Candra bukanlah ular lokal. Artinya, bukan ular yang berhabitat di Indonesia. Ular hias miliknya impor atau ular dari habitat negara lain. ”Rata-rata ular hias dari habitat negara benua Amerika,” jelasnya.

Candra memilih terjun menggeluti bisnis ternak ular hias colubrid impor karena mudah dalam perawatan. Apalagi ular hias tersebut tergolong ular jinak. Siapa pun bisa memelihara. ”Baik itu pencinta reptil maupun pemula atau orang awam bisa memelihara. Dijamin jinak karena memang karakter ular jinak. Tidak menggigit,” ujarnya.

Selain itu, mudah dalam perawatan. Untuk memelihara ular hias tersebut tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas. Ularnya juga tahan terhadap penyakit. Tidak selalu harus dijemur setiap hari.

Perawatannya simpel. Pemberian makan rutin setiap seminggu sekali. Candra biasa menggunakan tikus putih sebagai makanan ular. “Untuk tikus putih, kebetulan saya ternak sendiri di rumah. Tetapi jika terkadang tidak mencukupi, saya beli di luar,” ujarnya.

Baca Juga: Kandang Ayam Ludes Terbakar, Rugi Ratusan Juta Rupiah

Pria yang berstatus sebagai ASN di Kota Blitar ini sudah sekitar enam tahun menggeluti ternak ular hias colubrid. Awalnya hanya memiliki beberapa pasang indukan. Kini sudah ada sekitar 60 ekor indukan. Sebagian dari hasil ternak, ada juga dari membeli. 

Ada tiga jenis ular hias colubrid impor yang dibudidayakannya. Yakni corn snake, king snake, dan milk snake. Candra mengembangbiakkan tiga jenis ular tersebut dengan cara kawin silang. Tujuannya tidak lain untuk menghasilkan motif yang bagus dan menarik pada tubuh ular.

Dalam seminggu rata-rata membutuhkan 50-60 ekor tikus putih untuk pakan ular. Tikus itu diberikan hidup-hidup ke dalam kandang ular. Karena pemeliharaan yang mudah, bisnis ternak ular hias impor tersebut cocok jadi usaha sampingan.

Baca Juga: 2 Rumah di Blitar Dibobol Maling saat Ditinggal Mudik, Pelaku Terekam CCTV

Untuk harga ular hias colubrid budi dayanya bervariasi. Mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 4,5 juta per ekor. Tergantung ukuran dan usia ular. Harga Rp 600 ribu untuk ular usia sekitar dua minggu. Sementara yang Rp 4,5 juta bisa usia satu bulanan.

Selama ini, konsumen atau pelanggan ular-ular hias milik Candra paling banyak dari luar daerah. Dia memang memasarkan ular hiasnya itu secara online melalui media sosial (medsos). Dalam sebulan, rata-rata bisa menjual 2-3 ekor. ”Untuk sementara saya batasi segitu,” tandasnya. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU