SURABAYAPAGI.COM, Mataram - Sebanyak 300 pemuda Nusa Tenggara Barat (NTB) dikirim ke Sepang, Malaysia untuk belajar menjadi Race Officials. Hal itu dilakukan demi menyambut pagelaran balap motor paling bergengsi sedunia MotoGP yang dijadwalkan dihelat di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah pada tahun 2021 mendatang.
Kabiro Humas dan Protokol Pemprov NTB Najamudin Amy menjelaskan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah tidak ingin warganya hanya jadi penonton semata. Tidak boleh terjadi anak ayam mati di lumbung padi. Generasi penerus, sambung Najamudin, wajib aktif berpartisipasi dalam setiap jengkal pembangunan daerah.
"Gubernur tidak ingin warga NTB hanya jadi penonton. Kami harus bisa mengambil manfaat dari dibangunnya KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dan Sirkuit Mandalika," cetus Najamudin kepada wartawan, Rabu (16/10).
Menurut Najamudin, mengutip pesan gubernur, NTB sejatinya kaya akan potensi, termasuk SDM dan alam (wisata). Oleh sebab itu, mestinya tidak boleh ada masyarakat yang jatuh miskin atau kesusahan hidup di NTB. Setiap pembangunan yang ada di daerah, harus bisa mendatangkan manfaat bagi seluruh warga NTB.
"Balapan MotoGP itu kan bergengsi, level internasional. Kalau diselenggarakan di sini (NTB), itu kebanggan bagi kami. Lantaran itu, pemuda-pemuda lokal kami berdayakan," tutur Najamudin.
Untuk diketahui, biaya pelatihan 300 pemuda NTB yang dikirim ke Sepang, Malaysia untuk menjadi Race Officials tersebut seluruhnya ditanggung oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN pengembang pariwisata nasional.
Hanya saja, ke-300 pemuda NTB tersebut tidak serta merta diberangkatkan secara bersamaan, tetapi bertahap dimulai dari bulan Oktober ini. Ke-300 pemuda NTB itu terdiri dari 150 pemuda dari Lombok Tengah dan sisa 150 pemuda lainnya berasal dari daerah NTB lainnya.
