Yenny Tolak Prabowo, Poros Tengah Ngaplo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Jan 2018 01:37 WIB

Yenny Tolak Prabowo, Poros Tengah Ngaplo

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, akhirnya menolak pinangan Partai Gerindra yang menawarkan dirinya maju sebagai calon gubernur (Cagub) pada Pilgub Jatim, Juni 2018. Tidak adanya kesepakatan ini membuat Poros Tengah yang dimotori Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera) makin tidak jelas. Sebab, waktu pendaftaran Cagub dan Cawagub ke KPU semakin dekat, yakni 8 Januari 2018. Pemilik nama lengkap Zannuba Arrifah Chafsoh Rahman Wahid itu mengaku ditawari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilgub Jatim 2018. "Tawaran tersebut saya pertimbangkan dengan matang, tetapi kami keluarga Gus Dur meyakini punya tugas sejarah untuk menjaga bangsa ini dan memastikan keluarga NU (Nahdlatul Ulama) tidak pecah," ujar Yenny di rumah Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2018). Yenny menjelaskan NU telah menyumbangkan dua kader terbaiknya yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa untuk memimpin Jawa Timur. Dia berharap dua kader NU itu memberikan kebaikan bagi seluruh warga Jawa Timur. Ia menambahkan, sebagai anggota keluarga Gus Dur (Abdurrahman Wahid), dirinya diminta untuk tidak masuk dalam kontestasi yang sedang berlangsung. Meski begitu, Yenny berterima kasih kepada Prabowo karena telah menawarinya untuk maju di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku sangat menghormati mantan Komandan Jenderal Kopassus itu meski menolak tawaran Prabowo. Menurut dia, Prabowo merupakan sosok dengan visi yang jauh ke depan. "Sejak saya kenal beliau (Prabowo), visinya sangat jauh ke depan, beliau punya gagasan besar untuk Indonesia," tutur Yenny. Sementara itu, Prabowo menghormati sepenuhnya keputusan Yenny itu. "Kami hormati keputusan keluarga Gus Dur, NU, dan kami yakin beliau akan terus berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Prabowo dalam kesempatan yang sama. Prabowo juga berbicara sosok Yenny. Menurutnya, Yenny merupakan salah satu putri terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. "Saya menilai dari dulu beliau adalah kader bangsa, salah satu putri bangsa yang terkemuka, yang punya wawasan yang sangat luas," ujarnya. Dibahas 3 Ketum Kini, Gerindra, PAN dan PKS belum menemui kata sepakat termasuk soal calon yang akan diusung di Pilgub Jatim. Pilihannya pun sangat terbatas, tinggal Moreno Suprapto (mantan pembalap yang juga anggota DPR RI dari Gerindra) dan Suyoto, Bupati Bojonegoro (PAN). "Kita terus-menerus membahas dan menyempurnakan seleksi calon-calon gubernur dan wakil gubernur dan kita juga membahas beberapa bupati dan wakil bupati. Jadi maaf secara detail kita tidak bisa mengumumkan nama-nama yang terperinci," cetus Prabowo. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga menyatakan hal sama. Ia mengatakan keputusan terkait pilkada itu masih perlu disempurnakan. Zulkifli menyebut masih ada waktu untuk menentukan calon yang akan berlaga di sejumlah pilkada serentak tersebut. "Jadi ini masih lama, masih panjang, 6 kali 24 jam, jadi terus akan disempurnakan oleh Pak Prabowo dan Pak Presiden PKS, sama-sama nanti karena ya begitulah pilkada perlu kesabaran untuk mendapatkan yang terbaik" ungkapnya. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui masih kesulitan mencari cagub alternatif selain Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Namun ia tetap berharap adanya cagub ketiga di Jatim. "Berat sekali. Tapi hasil survei tetap ada 31-35 persen yang undecided. Nggak enak pilih kanan-kiri, mudah-mudahan milih tengah," ucap Mardani dihubungi terpisah. Mardani menyebut koalisi dengan PAN dan Gerindra di Jatim sudah hampir final. Tiap parpol memiliki jagoan sendiri-sendiri. "PKS sudah punya, Gerindra sudah punya usul Moreno (Moreno Soeprapto), PAN sudah usul Suyoto (Bupati Bojonegoro). Kalau yang koalisi 3 partai itu agak fix. Jawa Timur insya Allah akan bareng," ujar Mardani. Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, dia menyerahkan keputusan kepada 3 ketua umum partai politik (PAN, PKS, dan Partai Gerindra) tentang peluangnya di Pilgub Jatim 2018. "Biarkan ketiga ketum parpol itu mengambil keputusan secara jernih," ucap Suyoto dihubungi terpisah. Mantan anggota DPRD Jatim ini menambahkan dia tak berani berpendapat tentang posisi politik yang mungkin dipercayakan kepadanya terkait Pilgub Jatim 2018. "Ya kita tunggu saja bagaimana keputusan ketiga ketum parpol itu," tukasnya. Pada Pilgub Jatim 2018, telah ada dua pasangan cagub-cawagub, yakni Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas yang diusung PKB dan PDIP. Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak didukung Partai Demokrat, Partai Golkar, Paria NasDem, Partai Hanura, dan PPP. Sedang PKS, PAN, dan Partai Gerindra belum menyatakan dukungan. PPP Merapat ke KIP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menjadi partai kelima pengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa (KIP)- Emil Elistianto. Di dalam waktu dekat, surat rekomendasi pengusungan tersebut akan diserahkan langsung ke pasangan tersebut di Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Berdasarkan penjelasan Khofifah, pemberian rekomendasi (B1 KWK) ini akan dilaksanakan pada 5 Januari 2018, bertepatan dengan hari lahir (harlah) PPP. "Insya Allah tanggal 5 Januari malam kami dapat konfirmasi untuk penyerahan B1 KWK di Harlah PPP," ungkap Khofifah. Dikonfirmasi soal kebenaran hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jatim, Musyaffa' Noer mengaku belum mendapat pemberitahuan apapun dari DPP. Meskipun demikian, ia juga tak menyangsikan isu tersebut. "Kami mendapat 'bocoran halus' memang rekomendasi untuk Ibu Khofifah akan diberikan bertepatan saat Harlah. Tempatnya di DPP," ujar Musyaffa'. Gus Ipul Siap Daftar Sementara itu, Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul)- Abdullah Azwar Anas segera mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur setelah para kiai pendukungnya beristikharah. "Kami masih menunggu hasil istikharah para kiai agar mendapat barokah dan diridhoi Allah SWT," ujar Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Mas Anas, Hikmah Bafaqih ketika dikonfirmasi Rabu (3/1) kemarin. Menurut dia, petunjuk dari Allah SWT sangat dibutuhkan agar langkah yang dilakukan ke depan tidak keliru sehingga cita-cita mampu terwujud sesuai harapan. "Terlebih Gus Ipul-Mas Anas ini juga sesuai arahan kiai-kiai sepuh di Jatim, termasuk hasil istikharah ketika merestui kandidat," kata Ketua Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama tersebut. Selain itu, jadwal pendaftaran pasangan bakal calon yang diusung PKB-PDI Perjuangan tersebut juga berdasarkan kelengkapan dokumen sehingga kekurangan berkas dapat diminimalisasi. Tak itu saja, pihaknya juga menyesuaikan jadwal pasangan kandidat sendiri, apalagi keduanya masih menjabat di wilayahnya masing-masing, yakni Gus Ipul sebagai Wakil Gubernur Jatim dan Anas sebagai Bupati Banyuwangi. n rko/ifw/jk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU