WNI Diluar Negeri Butuh Perlindungan Kemenlu?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Nov 2018 11:36 WIB

WNI Diluar Negeri Butuh Perlindungan Kemenlu?

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Jumat (23/11), Kementerian Luar Negeri mengadakan Diplo Fest dengan tema "Diplomasi Perlindungan" di Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan. Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Bpk. Andri Hadi mengisi kuliah tamu di Gedung Utama Auditorium Wiyata Utama tentang diplomasi perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri. WNI paling banyak berada di Asia dan Timur Tengah. Di Timur Tengah hampir mendekati 1.000.000 populasi. "Masalah imigrasi, ketenagakerjaan dan tindak kriminal yang menjadi kendala WNI di luar negeri", ujar Andri. Kasus unik yang menimpa perwakilan WNI adalah Haji dan Umroh. Daftar tunggu haji di Indonesia yang terlalu lama yaitu rata-rata 20 tahun. Di Makassar, rata-rata daftar tunggu keberangkatan Haji adalah 40 tahun. "Daftar tunggu Haji dan Umroh telah membuka peluang mencari jalan yang lain yaitu menggunakan paspor dari kuota negara yang belum terpenuhi yaitu di negara Filipina", ungkap lelaki yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Singapura untuk Indonesia. Andri menambahkan, sekitar 212.000 WNI di Malaysia dipulangkan karena melakukan tindak ilegal di Malaysia dan sekitarnya. Yang menjadi perhatian lain, modus penipuan pekerjaan di luar negeri membuat WNI merasa tidak aman dan butuh perlindungan. "Awalnya ditawarkan bekerja sebagai tour guide atau kurir biasa, namun sesampainya di tempat malah mendapat pekerjaan yang tidak sesuai seperti perdagangan narkoba dan tindak asusila", ungkapnya. Saat ini, Kementerian Luar Negeri memiliki aplikasi bernama Save Travel" khusus untuk WNI yang sedang berada di luar negeri. Aplikasi tersebut membantu WNI untuk mendapat perlindungan dari Kemenlu saat tersesat atau membutuhkan bantuan lain. (fid)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU