Wisata Religi Ampel, Destinasi Peziarah Seluruh Indonesia Namun Kekurangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Jan 2019 18:58 WIB

Wisata Religi Ampel, Destinasi Peziarah Seluruh Indonesia Namun Kekurangan

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Di pagi hari yang menyengat, kawasan utara Surabaya sudah ramai dengan berbagai kendaraan. Kawasan ini memang terkenal dengan berbagai kompleks keagamaan yang menarik perhatian seperti Pecinan atau Kya-Kya dan Wisata Religi Sunan Ampel. Hal ini juga bisa menunjukkan tingginya tingkat toleransi warga Surabaya terhadap satu sama lain. Untuk mengakses wisata religi tersebut, Anda dapat melalui Jalan Nyamplungan dan harus memakirkan motor di tepi jalan. Setelah itu, barulah pengunjung dapat menyusuri jalan perkampungan kawasan Ampel untuk mencapai wisata religi tersebut. Tidak terlalu efektif memang, sekaligus cukup rumit, yang mana peziarah maupun pengunjung dapat tersesat di tengah perkampungan tua. Ketika terlepas dari kawasan perkampungan tua, pengunjung akan disambut dengan keramaian pasar yang menjual berbagai macam pernak pernik alat ibadah seperti mukenah, hijab, dan sebagainya. Tidak hanya itu, Kawasan Wisata Sunan Ampel juga terkenal dengan makanan khas Timur Tengah seperti kurma dan roti Maryam. Setelah melewati pasar tersebut, maka sampailah pada Wisata Religi Sunan Ampel ditandai dengan gapura berwarna nuansa hijau tosca. Pada hari Jumat (11/1), peziarah cenderung ramai yang datang dari berbagai kota seperti Sampang dan Probolinggo. Salah satu peziarah yang datang bersama rombongannya dari Probolinggo bernama Nani mengeluh soal tempat parkir bus. **foto** Saya merasa tempat parkiran untuk bus terlalu jauh, apalagi dengan keadaannya yang bau dan kotor, ujarnya. Tidak hanya Nani yang merasa kecewa terhadap jauhnya parkiran melainkan juga Febri, namun lebih pasrah karena mau bagaimana lagi menghadapi situasi tersebut. Wisata Religi Sunan Ampel ini telah lama didirikan semenjak wafatnya Sunan Ampel. Oleh karena selama hidup berjasa, maka banyak masayrakat sekitar yang menghormati Sunan Ampel sebagai tokoh ulama nusantara. Karena pengaruh jasa beliau, maka Kawasan pemakaman Sunan Ampel diakui sebagai cagar budaya. Seorang pengelola Masjid Sunan Ampel, Zaid Muhammad mengaku telah merawat Kawasan Sunan Ampel sejak 1998. Menurutnya tidak terlalu banya perubahan pada Wisata Religi Ampel. Sayangnya, wisata religi ini tidak memiliki kawasan parkir yang memadai mengingat banyaknya peziarah datang. Sebelumnya Pemerintah Kota Surabaya menarik retribusi untuk kawasan parkir namun dibantu oleh pihak Dinas Perhubungan sehingga dibebaskan biaya. Namun, ketika overload sebenarnya membutuhkan lahan parkir yang lebih luas, semoga pihak Pemkot Surabaya bisa membantu urusan ini, kata Zaid pada Jumat (11/1). Lahan parkir untuk Wisata Religi Ampel memang terletak dibagian belakangnya yang berada di dekat masjid. Akses menuju tempat parkir tersebut terlalu sempit dilalui oleh bus atau kendaraan besar lainnya. Sehingga, bus diletakkan di seberang jalan yang khusus untuk kendaraan besar para peziarah Wisata Religi Ampel. Zaid Muhammad mengaku pernah mengajukan proposal mengenai penambahan lahan parkir pada pihak Pemerintah Kota Surabaya. Ternyata sempat dimanfaatkan orang lain sehingga saat ini masih diusahakan oleh pengurus sendiri agar tidak disalahgunakan pada pihak tertentu kedepannya. Namun, ia mengaku masih berharap untuk dibantu pemkot khususnya perkara lahan parkir ini. Sebagai salah satu ciri khas Surabaya, seharusnya dibutuhkan perhatian khusus dari pihak pemerintahan. Apalagi peziarah tidak hanya datang dari Surabaya saja, melainkan juga kota-kota lain dan kunjungan peziarah dapat mengalami peningkatan selama menuju bulan Ramadhan, Rajab, Syaban. tandas Zaid Muhammad pada Jumat (11/1). PR

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU