Wiranto Ditusuk, Diduga Terkait Pelantikan Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Okt 2019 00:04 WIB

Wiranto Ditusuk, Diduga Terkait Pelantikan Jokowi

Teja Sumantri-Erick Kresnadi, Wartawan Surabaya Pagi Berbagai peristiwa mengejutkan terjadi menjelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden 2019-2024 pada 20 Oktober 2019. Setelah demo besar-besaran di berbagai daerah dan mengakibatkan korban jiwa, kini giliran menteri Jokowi diserang. Seperti dialami Menko Polhukam Wiranto, Kamis (10/10/2019) kemarin. Mantan Panglima ABRI di era Orde Baru itu ditusuk dengan senjata ala Ninja saat berkunjung ke Alun-alun Menes, Pandeglang, Provinsi Banten. Polri langsung menangkap dua terduga pelaku yang ternyata pasangan suami istri (Pasutri), yakni Syahril Alamsyah (31) alias Abu Rara dan Fitri Andriana. Pasutri ini disebut-sebut anggota Jaringan Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi ISIS. ----- Wiranto yang mengenakan batik hijau baru keluar dari mobil dinas RI 16 yang ditumpanginya, ketika seorang lelaki yang mengenakan kaos hitam dan celana putih dengan cepat menikamkan senjata tajam ke arahnya. Pendiri Partai Hanura itu langsung tersungkur. Ia terluka bagian perut. Sementara masyarakat yang menunggu kehadirannya berteriak. **foto** "Rombongan berhenti, beberapa orang ikut menjaga Wiranto ketika turun dari mobil, tiba-tiba ada satu orang tidak dikenal menusuk Pak Wiranto, lalu ada satu orang perempuan lagi bercadar yang berusaha untuk menusuk," ujar warga yang melihat peenusukan itu di Alun-alun Menes, Pandeglang, banten Kamis (10/10/2019). Wiranto disebutkan singgah di Alun-alun Menes dalam perjalanan kembali ke Jakarta setelah mengikuti peresmian gedung kuliah bersama di Universitas Mathlaul Anwar di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi. **foto** Setelah penusukan itu, Wiranto dilarikan ke RSUD Berkah yang kemudian dirukuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.(Kronologis Penusukan Lihat Grafis) Pelaku Ditangkap **foto** Polisi menangkap dua penyerang Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto, Kamis (10/10/2019). Dua penyerang ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dua pelaku ini yakni FA (Fitri Andriana), perempuan yang diketahui berasal dari Brebes. Sementara laki-laki berinisial SA (Syahril Alamsyah) atau Abu Rara berasal dari Medan. **foto** Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo peristiwa penyerangan terhadap Wiranto terjadi dengan cepat atau spontan. Saat itu, kata Dedi, Menko Polhukam akan bersalaman dengan masyarakat, tetapi tiba-tiba pelaku melakukan penyerangan. "Pada saat kejadian tersebut sangat cepat atau spontan ketika beliau (Wiranto) akan naik kendaraan kemudian ada sekelompok massa seperti biasa mencoba bersalaman dengan pejabat. Pada saat mencoba bersalaman tersebut diduga dua orang pelaku ini laki-laki dan perempuan itu kemudian mendekat," papar Dedi. **foto** Dedi menjelaskan, kedua pelaku tersebut mendekat dengan membawa senjata tajam. Diduga penyerangan ini sudah disiapkan oleh pelaku. "Masih didalami apakah berbentuk pisau atau semacam gunting tapi yang jelas ini sudah dipersiapkan oleh kedua pelaku tersebut. Kemudian pelaku melakukan serangan penusukan ke arah depan badan pak Menko mengenai bagian depan kemudian pada saat kejadian tersebut juga ada Kapolsek dan pak Kapolda sendiri yang langsung mencoba untuk mengamankan pelaku," jelasnya. Kata dia, Kompol Dariyanto Kapolsek Menes yang saat melakukan pengamanan juga mengalami luka-luka. "Pada saat Kapolsek mengamankan pelaku, Kapolsek sendiri juga tertusuk bagian belakang. Untuk Kapolsek atas nama Kompol Daryanto," kata dia. Menurut Dedi, terduga pelaku tersebut diamankan di Polres Pandeglang dan masih dalam proses pemeriksaan Polres Pandeglang, Polda Banten yang diback up oleh Densus 88. Dedi mengatakan, diduga pelaku atas nama SA tersebut terpapar oleh radikal ISIS. "Nanti akan kita coba dalami apakah SA ini juga masih memiliki jaringan dengan JAD di Cirebon atau JAD lain yang ada di Sumatera. Kita tentunya sangat prihatin dengan kejadian tersebut," ujar Dedi. Analisis BIN Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto berkaitan dengan agenda pelantikan Joko Widodo-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang. Pria yang akrab disapa BG itu mengklaim telah mengendus rencana kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) jelang pelantikan Jokowi-Maruf. "Kami sudah mendeteksi menjelang pelantikan memang ada rencana-rencana seperti itu dari JAD, sehingga harus kita tingkatkan kewaspadaan kita," kata BG di RSPAD, Jakarta, Kamis (10/10) kemarin. Meski BIN telah mendeteksi, namun kata BG, aparat kesulitan melacak kepastian rencana aksi. Sebab JAD bergerak dalam bentuk sel-sel kecil. Meski begitu, ia berkata aparat keamanan sudah membaca pergerakan penusuk Wiranto dan jaringannya. BG berujar ada kaitan penusukan Wiranto dengan sel teroris di Bekasi beberapa waktu lalu. "Dalam waktu bersamaan, satgas gabungan Densus sedang mengembangkan untuk mengambil (menangkap terduga teroris) yang lain," ucapnya. Terpisah, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad juga menduga penyerangan terhadap Wiranto masih terkait dengan pelantikan presiden dan wakil presiden mendatang. "Kita mesti ekstra hati-hati, mungkin ini juga ada kaitan dengan pelantikan presiden," ujar Fadel di Kediaman Megawati, Jakarta. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU