WHO Sarankan Pakai Masker Kain, Ini Plus-Minusnya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Apr 2020 12:18 WIB

WHO Sarankan Pakai Masker Kain, Ini Plus-Minusnya

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pemerintah mulai menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker kain meski dalam keadaan sehat. Hal ini mengikuti rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO). "Mulai hari ini, sesuai rekomendasi dari WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020). Namun sebenarnya seberapa efektif menggunakan masker kain? Apa saja kelebihan dan kekurangan masker kain? Simak penjelasan berikut. Seberapa Efektif Masker Kain Tangkal Virus Corona? Penelitian yang dilakukan oleh Davies et al di Inggris menyebutkan bahwa masker kain buatan rumah memiliki efektivitas untuk menyaring partikel berukuran 0,06-1 mikron sebesar 71 persen sementara untuk partikel berukuran besar yakni 79 persen. Masih jauh lebih baik daripada tidak menggunakan masker sama sekali. Siapa yang Dianjurkan Memakai Masker Kain? Penggunaan masker kain dianjurkan juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, untuk masyarakat. Hal ini demi menjaga keamanan stok masker bedah bagi pada tenaga medis yang lebih membutuhkan. "Yang sehat pakai masker kain. Bukan memakai masker bedah ataupun masker n95," ujar Yuri saat konferensi pers di BNPB Minggu (5/4/2020). Apa Kelebihan Menggunakan Masker Kain? Masker kain bisa dipakai beberapa kali dengan catatan untuk selalu memastikan masker tersebut bersih. Rutinlah mencuci masker kain dan tidak memakainya lebih dari empat jam. "Gunakan masker kain. Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam untuk kemudian dicuci dengan cara di rendam di air," kata Yuri. Apa Kekurangan Masker kain? Spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP meengatakan perlindungan masker kain terhadap droplet ada, tetapi tidak pada aerosol ataupun partikel airborne. Jadi untuk batuk atau bersin pada pemakai kalau yang dropletnya besar, masker kain masih bisa menangkalnya. Tapi untuk droplet yang lebih kecil, masker kain masih bisa tembus. "Karena, masker kain tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel, dan tidak disarankan bagi tenaga medis dengan alasan 40-90 persen partikel masih bisa menembus masker kain," jelas dr Erlina dalam konferensi pers dalam jaringan di BNPB, Rabu (1/4/2020). "Efektivitas filtrasinya pada partikel dengan ukuran 3 mikron bisa 10-60 persen tersaring atau dicegah. Tentu saja karena masker kain tetap ada kebocoran dan keuntungannya masker ini dapat dipakai berulang tapi perlu dicuci," tambahnya. Bahan Apa yang Paling Efektif Menyaring Partikel? Berikut jenis kain yang diuji dan efektivitasnya dalam menyaring partikel berukuran 0,02 mikron. 1. Kain lap: 73 persen 2. Bahan cotton blend: 70 persen 3. Sarung bantal antimikroba: 68 persen 4. Linen: 62 persen 5. Sarung bantal biasa: 57 persen 6. Sutra: 54 persen 7. Katun: 51 persen 8. Syal: 49 persen

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU