Waspadai Bapokting Jelang Nataru

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 19 Nov 2019 14:15 WIB

Waspadai Bapokting Jelang Nataru

SURABAYA PAGI, Jakarta Mengantisipasi jelas Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah perlu mengantisipasi gangguan pasokan pada barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting) dalam proses distribusinya. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan harga sejumlah bapokting hampir dipastikan mengalami kenaikan pada periode Nataru tiap tahunnya. Namun, menurutnya, kenaikan harga yang lebih tinggi atau bergejolak dapat terjadi lantaran adanya gangguan saat proses distribusi dari produsen ke pedagang dan konsumen. Berkaca pada kejadian tahun lalu, harga cabai dan bawang merah meroket, terutama di DKI Jakarta. Sebab ada gangguan saat proses pengiriman dari daerah produsen karena banjir di beberapa ruas jalan rute pengiriman. Kondisi itu bisa terjadi lagi pada tahun ini, ujarnya. Menurutnya, komoditas yang rawan mengalami lonjakan harga akibat gangguan proses distribusi antara lain cabai, bawang merah, sayur-sayuran dan buah-buahan. Komoditas tersebut merupakan produk yang cepat busuk dan mudah terpengaruh apabila terdapat keterlambatan proses pengiriman. Di sisi lain, Indonesia belum banyak memiliki gudang penyimpanan yang mumpuni untuk menyimpang komoditas yang cepat busuk. Untuk itu, dia meminta adanya pengamanan pasokan bapokting menuju DKI Jakarta dan sekitarnya. Pasalnya, daerah tersebut menyumbang hampir 45% dari total permintaan bapokting nasional. Terlebih, lanjutnya, pemerintah telah mengklaim ketersediaan sejumlah komoditas bapokting berada pada level yang aman hingga akhir tahun ini. Kalau klaimnya pemerintah produksi dari produsen sudah aman. Maka yang dibutuhkan saat ini adalah pengamanan proses distribusi. Hal ini sering kali dilupakan oleh pemerintah, ungkapnya. Senada dengan Abdullah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPI) Maulana mengatakan adanya potensi gejolak harga akibat terhambatnya proses distribusi komoditas untuk periode Nataru. Mengingat pada Desember, curah hujan diperkirakan akan mengalami kenaikan yang signifikan. Dia meminta kepada pemerintah memperkuat koordinasi antar pengambil kebijakan untuk mengamankan proses distribusi. Selain itu dia juga mengharapkan pemerintah menambah opsi distribusi komoditas yang cepat rusak selain melalui jalan raya menggunakan truk. Pengiriman barang-barang tersebut bisa memanfaatkan angkutan menggunakan kereta api yang relatif lebih aman dari ancaman banjir maupun pembusukan saat pengiriman karena terpapar hujan, tandasnya. Di sisi lain Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengakui adanya potensi kendala dari sisi proses distribusi akibat gangguan cuaca. Untuk itu dia mengaku akan berkoordinasi dengan para distributor bapokting untuk menyiapkan skema pengalihan pasokan ketika terjadi gangguan saat pengiriman. Selain bekerja sama dengan kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah, kami juga akan perkuat koordinasi dengan pelaku usaha, termasuk distributor. Kami akan pantau tiap saat kondisi pasokan dan stok barang saat Nataru, terutama untuk kawasan DKI Jakarta. Kami tidak ingin kecolongan, paparnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU