Waspada, Virus Aneh Serang Bayi di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Jan 2018 03:55 WIB

Waspada, Virus Aneh Serang Bayi di Surabaya

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Bagi orang tua yang memiliki bayi, waspadalah jika buah hati Anda mengalami panas tinggi. Jika terlambat menangani, akibatnya bisa fatal. Bisa jadi panas tersebut akibat terserang virus Kawasaki yang hingga kina belum diketahui penyebabnya. Saat ini ada seorang bayi yang terserang virus tersebut dan dirawat di RS Siloam Surabaya. Bayi itu diketahui bernama Rayyanza Hamizan Meyfiddanca (8 bulan). Menurut Dokter Spesialis Anak dr Agus Harianto SpA(K), virus Kawasaki ini biasanya menyerang anak-anak usia di atas lima bulan. Namun, orang dewasa juga bisa terkena virus ini. Dijelaskan, gejala seseorang yang terserang virus Kawasaki ialah bayi atau orang itu sering kali demam yang berkepanjangan dengan suhu badan panas yang tidak stabil, seperti gejala penyakit demam berdarah. "Jika Dokter yang tidak mengetahui penyakit ini, pasti akan mendiagnosis sebagai penyakit Demam Berdarah atau Campak. Namun, virus ini tidak menular," terang dokter spesialis dari RSUD dr Soetomo itu, Selasa (30/1/2018) kemarin. Setelah demam berkepanjangan, lanjutnya, tiba-tiba mata memerah, serta mulut dan bibir kering dan kemudian juga memerah. Meskipun tes darah, tes urine, dan foto thorax hasilnya semuanya normal. "Jika terlambat dideteksi atau panasnya melebihi hari ke-7, dikhawatirkan virus Kawasaki ini bisa menyerang pembuluh darah dan jantung," tandasnya. Dia menambahkan, jika penderita yang sudah terserang, selain mata, bibir dan mulut memerah, telapak tangan, telapak kaki, dan bagian leher juga akan memerah. Untuk menangkal virus itu, diperlukan obat yakni imunoglobulin yang diberikan dengan dosis dua gram per kilogram berat badan dan diberikan dalam 12 jam seharga Rp9,5 juta per 50 mililiter. Selain itu, juga diberikan obat aspilet sebagai pengencer darah untuk mencegah terjadinya serangan jantung. "Bagi para orang tua diimbau agar lebih memperhatikan kesehatan anak-anaknya, karena sebagian orang tua biasanya menganggap hal biasa ketika suhu badan anak mengalami panas demam," ujarnya. n an

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU