Warga Negara Korsel Kompak Haramkan Produk Jepang!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Jul 2019 14:04 WIB

Warga Negara Korsel Kompak Haramkan Produk Jepang!

SURABAYAPAGI.COM, Seoul - Hubungan bilateral antara Korea Selatan dan Jepang dilaporkan kembali mencapai titik didih. Kali ini, pertikaian kedua negara tersebut berawal ketika Jepang menolak memenuhi tuntutan pembayaran kompensasi terhadap pekerja paksa Korsel saat Perang Dunia II. Media internasionalReuters (04/7/2019) melaporkan, dalam rangka membalas tuntutan Korsel itu, Jepang secara mendadak menerbitkan kebijakan untuk mengimpor produk-produk teknologi dari Korsel. Hubungan bilateral keduanya pun lantas menjadi kian runyam. Sebagai balasan, warga negara Korsel pun ramai-ramai mengampanyekan pengharaman produk Jepang. "Jepang berupaya menekan Korsel dengan cara memangkas ekspor kami. Selain itu, Jepang tidak menunjukkan penyesalan mereka sedikit pun atas peristiwa masa lalu. Itu benar-benar tidak dapat kami terima," tegas Direktur Purunemart Cho Min Hyuk di Seoul, Minggu (21/7/2019). Bahkan, Korea Mart Association merilis data sebanyak lebih dari 200 supermarket di Korsel, turut serta mendukung pengharaman produk-produk Jepang, seperti pen, pakaian, industri wisata hingga produk-produk minuman keras. Khusus produk yang disebut terakhir, ekspor bir Jepang ke Korsel sendiri sangat laris. Bahkan, pada tahun 2018 lalu, Korsel mengimpor bir Jepang yang nilainya menyentuh 7,9 juta Yen atau setara dengan Rp1 triliunan. Di samping ratusan supermarket, warga negara Korsel pun ikut-ikutan mendukung pemboikotan produk Jepang. Mereka diketahui berduyun-duyun membatalkan liburan mereka ke Jepang. Perusahaan jasa perjalanan Jepang di Korsel pun mengakui kalau terjadi penurunan jumlah reservasi warga negara Korsel. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, pemboikotan produk-produk Jepang ini merupakan balasan kepada Jepang yang menolak tuntutan kompensasi pekerja paksa pada masa Perang Dunia II. Sementara itu, kantor berita JepangNHK melaporkan, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton, diprediksi bakal mengagendakan mediasi bagi kedua negara sekutu yang berseteru tersebut, pekan mendatang.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU