Warga Jember Gelar Aksi 212 Kritisi Kepemimpinan Bupati Faida

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Feb 2018 11:36 WIB

Warga Jember Gelar Aksi 212 Kritisi Kepemimpinan Bupati Faida

SURABAYAPAGI.com, Jember - Sejumlah elemen masyarakat Jember melakukan aksi turun ke jalan bertajuk Aksi Damai 212. Aksi dilakukan untuk menyikapi sejumlah persoalan di Jember selama 2 tahun kepemimpinan Bupati - Wakil Bupati Jember Faida - Muqit. Korlap aksi, Kustiono Musri menegaskan, aksi itu merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi Jember, yang selama 2 tahun terakhir dianggap kurang baik. "Anggaran disia-siakan (karena tingginya SILPA, red) dan sejumlah persoalan lainnya," kata Kustiono, Rabu (21/2/2018). Untuk bentuk aksi itu sendiri, lanjut Kustiono, adalah melakukan istighosah di Masjid Baitul Amin, Alun-Alun Jember dan selanjutnya akan bergerak ke DPRD Jember. Rencananya mereka akan mendesak DPRD Jember agar berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu mengajukan hak interpelasi dan hak angket. Namun selama ini, Kustiono melihat hak-hak itu belum dilakukan oleh DPRD Jember. Padahal, menurutnya bupati sering mengabaikan fungsi legislatif. "Karena kami menganggap DPRD selama ini diam, tidak mampu menjalani fungsi kontrolnya, sehingga terjadi persoalan seperti yang sekarang," ungkapnya. Secara kelembagaan, DPRD juga dianggap Kustiono tidak bisa menunjukkan sikap yang tegas. "Model kepemimpinan seperti ini, ini kelemahan sebuah demokrasi. Ketika ada bupati dengan tipikal diktator seperti ini, maka dengan kekuatannya DPR tidak ada gunanya," sesal Kustiono. Menurut Kustiono, jumlah peserta aksi yang dipimpinnya ini berkisar 2.000 orang, itu sudah termasuk dengan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama). "Banser ini sudah menyampaikan kepada kami, karena Banser ini tujuannya melindungi ulama, maka ketika ada kegiatan yang melibatkan ulama, maka Banser ini ikut dan berfungsi sebagai pengamanan," jelas Kustiono. Pantauan di lapangan, sekitar pukul 10.00 WIB ratusan peserta mulai berangkat dari titik pemberangkatan di Pondok Pesantren Ash Shiddiqi Puteri di Talangsari, Jember. Mereka dikawal sejumlah personel kepolisian dan Banser. "Untuk peserta aksi yang dari pingggiran, semisal Silo dan Puger, nantinya langsung bergabung di lokasi," imbuhnya. (cr/dtk)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU