Wali Kota Ning Ita Panen Perdana Jagung Seluas 16 Hektar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Okt 2020 17:11 WIB

Wali Kota Ning Ita Panen Perdana Jagung Seluas 16 Hektar

i

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat melakukan panen perdana jagung di lahan aset Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Jumat (16/10) pagi.  SP/Dwy

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari melakukan panen perdana jagung di lahan aset Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Jumat (16/10) pagi. 

Kegiatan panen ini menandai keberhasilan Kota Mojokerto dalam upaya gerakan program ketahanan pangan menuju Program Pengembangan Usaha Pangan Mandiri (PUPM). 

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Tak hanya itu, petinggi Pemkot ini juga memberikan bantuan sarana budidaya perikanan, peternakan dan pertanian Program PUPM kepada sejumlah warga. 

"Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya kesehatan saja. Tetapi, dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat,” kata Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari disela acara panen perdana jagung, Jumat (16/10) pagi.

Oleh karena itu, Ning Ita mengatakan Pemerintah Kota Mojokerto akan berupaya dan berusaha memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk kegiatan ketahanan pangan guna memberi kesejahteraan kepada masyarakat. 

"Kota Mojokerto memang bukan daerah pertanian, karena wilayahnya memang perkotaan. Sehingga kondisinya sangat berbeda dengan wilayah tetangga yang terdapat banyak desa, sehingga memiliki lahan pertanian yang cukup luas," ujarnya.

Namun demikian, petinggi Pemkot ini menyebut, meski wilayah Kota Mojokerto memiliki luasan wilayah yang cukup sempit tapi tidak menjadi kendala untuk melakukan pembudidayaan lahan dalam rangka membangun ketahanan pangannya.

"Kita tak akan kecil hati, justru ini menjadi tantangan bagi kita untuk bagaimana mengolah dan memanfaatkan sisa lahan yang minim ini menjadi produktif dan bernilai manfaat tinggi bagi masyarakat," ucapnya.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

Ning Ita mencontohkan, negara jepang saja, yang lahan pertaniannya sempit,  tetap bisa mewujudkan ketahanan pangannya dengan sangat baik. Bahkan bisa mengekspor hasil produksinya dengan memanfaatkan teknologi pertanian.

"Kita tidak boleh patah semangat, justru Inilah saatnya kita meningkatkan Inovasi dan kreativitas kita, bagaimana memanfaatkan segala sumber daya yang ada ini untuk bisa menjadi sumber ekonomi atau mata pencaharian bagi masyarakat," cetusnya.

Ia juga menambahkan, Pemkot Mojokerto akan melakukan pendampingan sampai dengan enam bulan kedepan. Ini agar masyarakat kota mulai terbiasa untuk melakukan kegiatan budidaya kedepannya.

"Dan kita harapkan ini akan menjadi kebiasaan hidup yang akhirnya bisa menjadi sumber mata pencaharian atau pendongkrak ekonomi warga Kota Mojokerto," harapnya.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Ia juga berpesan, agar bantuan PUPM ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Jika nantinya yang kecil ini bisa berkembang menjadi baik, Pemkot Mojokerto siap memberi suntikan modal berupa pinjaman lunak tanpa bunga. 

"Jika gebrakan ini nantinya menunjukkan hasil, kita siap membantu permodalan berupa pinjaman lunak nol bunga," pungkasnya.

Sekedar informasi, dari pantauan Surabaya Pagi di lokasi, kegiatan panen perdana jagung ini dimulai sekitar pukul 07.30 pagi. Kegiatan petik jagung ini juga diikuti Wakil Walikota Mojokerto, Ahmad Rizal Zakaria, Sekdakot Harlistyati dan sejumlah kepala OPD. dwy

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU