Wagub Tinjau Posko Penanganan Bencana di Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Jan 2020 19:12 WIB

Wagub Tinjau Posko Penanganan Bencana di Jatim

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Memasuki musim hujan pada awal tahun 2020, Wakil Gubernur (wagub) Jawa Timur (Jatim), Emil Elistianto Dardak, meninjau Posko siaga darurat penanggulangan bencana hidrometeorologi (gerakan tanah/longsor, banjir, angin kencang, puting beliung) di halaman Kantor BPBD Provinsi Jawa Timur di Jl. Waru, Sidoarjo, Kamis (02/01/2020). Mantan Bupati Trenggalek itu menginginkan penanganan bencana di Jatim dilakukan dengan efektif. Potensi bencana alam selama musim hujan antara lain longsor, banjir, angin kencang, hingga puting beliung. Saya mendapat laporan banjir selama seminggu terakhir. Ada kejadian di Mojokerto, Bojonegoro, Madiun, ujarnya. Menurut dia, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah membuat Surat Keputusan (SK) Siaga Bencana pada November 2019 setelah mendapat masukan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, baru 15 kepala daerah yang sudah menindaklanjuti SK siaga bencana itu. Mojokerto dan Bojonegoro sudah menerbitkan, sedangkan Madiun belum, ungkapnya. Emil menegaskan, pemprov bersama instansi terkait juga membahas rencana operasi yang sangat komprehensif mengenai penanggulangan bencana. Pihaknya akan membedah satu per satu rencana-rencana yang ada dalam draf rencana operasi bersama dengan BMKG, Polri, dan TNI terkait penanganan logistik, komunikasi, bahkan sampai ke susur sungai dan susur bukit untuk langkah-langkah prefentif. Emil mencontohkan Sungai Bengawan Solo yang selalu meluap pada musim hujan. Luapan Bengawan Solo sering disebut banjir kiriman. Menurut dia, curah hujan tinggi di luar wilayah Jatim bisa berdampak banjir di Jatim. Ini karena hulu Sungai Bengawan Solo 30 persen di Jawa Tengah dan hilirnya 70 persen ada di Jatim. Maka, kita juga ikut memantau secara update kondisi hujan yang terjadi di hulu Bengawan Solo dan siap mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir kiriman. Inilah yang memungkinkan kita untuk segera menentukan langkah-langkah kepada masyarakat. Masyarakat harus waspada, tapi tidak usah panik, ujarnya. Selain Bengawan Solo, menurut Emil, ada beberapa sungai yang perlu mendapat perhatian. Di antaranya, Sungai Brantas, Kali Lamong, kemudian di Madura ada Kali Kemuning. Wilayah di dekat sungai-sungai itu perlu mendapat perhatian khusus. Selain banjir, Emil menambahkan, yang perlu diwaspadai juga adalah tanah longsor. Untuk mengantisipasi longsor tersebut, pemprov akan menyediakan sumur resapan air di daerah yang permukaannya datar. Saat melakukan peninjaun posko di BPBD Jatim, Wagub Emil beserta pejabat instansi terkait juga mengecek alat-alat evakuasi seperti perahu karet dan jerikan. Jeriken digunakan proses evakuasi di gang-gang yang tidak bisa dimasuki perahu karet.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU