SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Waaster Kasad, Brigjen TNI, Gathut Setyo Utomo SIP memberikan pengarahan kepada seluruh Perwira, Bintara, Tamtama dan jajaran PNS Korem 082/CPYJ, di Pendopo Griya Paramitra Asrama Cikaran, Selasa (30/7/2019).
Dalam arahannya, secara lugas Gathut menerangkan bahaya proxy war bagi NKRI. Di mana perang tanpa bentuk, tak jelas siapa kawan maupun lawan. Proxy war harus diwaspadai karena aksi ini tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan dari jauh," katanya.
Gathut menambahkan seluruh prajurit harus tanggap menghadapi ancaman besar ini.
Salah satunya dengan menghidupkan lagi sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Hankamrata).
"Harus diakui jumlah aparat teritorial kita sangatlah terbatas, untuk itu kita harus bisa menggalang kekuatan rakyat agar bisa mempertahankan NKRI. Salah satunya dengan menghidupkan kembali sistem Hankamrata," sebutnya.
Gathut menyebut, Babinsa menjadi garda terdepan TNI dalam menggalang kekuatan rakyat ini. Babinsa harus bisa melaksanakan tugas binaan teritorial (binter) dengan melakukan tiga metode yakni komunikasi sosial (komsos), Bhakti TNI dan Pembinaan Pertahanan Wilayah (Bintahwil).
"Babinsa harus bisa berbaur dan mengambil hati rakyat. Tiap hari satu petugas Babinsa wajib menjaring satu mitra warga. Karena kekuatan inti TNI nantinya ada di rakyat, TNI bertugas menggerakkan dan memotivasi rakyat untuk ikut menjaga NKRI," tegasnya.dw