Virus Corona dan Teror Elite Global Ciptakan Uang Global

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Apr 2020 12:31 WIB

Virus Corona dan Teror Elite Global Ciptakan Uang Global

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Virus corona ternyata diramaikan ada motif teror financial. Siapa pelakunya dan bagaimana modus penyebaran hingga solusinya, telah dibahas dalam video berjudul "Teror Virus Corona", berdurasi 17 menit 29 detik yang dibuat oleh channel youtube "FE 101 Channel". Redaksi harian Surabaya Pagi, menerima viral pada hari Kamis (2/4/2020). Dalam video ini dipaparkan sajarah virus di dunia. Virus corona sebenarnya sudah pernah ada dan berkembang menjadi berbagai macam jenis virus akibat modifikasi genetic. SARS yang pertama kali teridentifikasi di Guangzhou china pada tahun 2002 adalah virus corona. Tiba tiba muncul virus baru di wuhan disebut virus Disease 2019 COVID-19. Penyebarannya lebih pesat jauh dan lebih pesat penyebarannya dari virus-virus corona lainnya seperti SARS dan MERS dalam waktu 1 setengah bulan COVID-19 sudah menyebabkan kematian 3000 ribu orang. Dari tingkat presentase tingkat kematian sebenarnya COVID-19 yang paling kecil tingakt kematiannya karena hanya 3,4% . sedangkan virus corona SARS lebih tinggi tingkat kematiannya sejumlah 9,6% dan yang paling bahaya sebenarnya adalah virus MERS yang mati 34,3%. Tapi karena tingkat penyebarannya yang paling pesat sehingga virus corona COVID-19 paling banyak penularannya dari yang lainnya. Sehingga meskipun tingkat persentase kematiannya rendah akan tetapi jumlah kematian yang diakibatkan lebih banyak dari SARS ataupun MERS. Tingkat penyebaran COVID-19 ini begitu ekstrim tidak seperti virus pada umumnya, padahal jutaan virus telah ada sejak tahun lalu. Manusia telah jutaan tahun telah berdampingan dengan virus lalu kenapa tiba-tiba muncul virus baru yang berkembang begitu cepat ? Kalau kita lihat kebelakang, pandemic yang termasuk wabah penyakit yang melanda seluruh dunia pada PD 1 pada tahun 1918, Flu awalnya adalah semacam produk senjata biologis dan ditahun 1918 itu flu belum ada obatnya. Korban kematian akibat flu pada tahun 1918 berjumlah 50 juta orang diseluruh dunia. Pemerintah A. S meracuni warganya sendiri dengan eksperimen senjata biologis. Tapi setelah menerima ribuan dokumen rahasia yang sudah boleh dipublikasikan dari militer dapat dikomfirmasi bahwa waktu perang dingin militer A.S melakukan serangkaian test rahasia pada penduduk yang tak berdosa dikota St. Louise. Lalu bagaimana dengan corona COVID-19 ini apakah virus ini Natural atau hanya rekayasa genetik yang menyebar begitu pesat? Rahasia Pesatnya wabah Corona COVID-19 Dikutip dari penelitian LAB dari virology Kredibel di Science Direct bukan Hoax, mereka sudah melakukan eksperimen modifikasi genetic pada virus corona pada tahun 2017, kuncinya adalah pada asam amino pada virus tersebu. Apabila mereka ingin membuat virus corona berhenti menyebar maka harus di kurangi asam amino nya, sedangkan jika ingin virus corona tersebut menyebar lebih pesat maka mereka bisa menambahkan asam amino nya, dan itulah yang terjadi. COVID-19 menyebar begitu pesat karena ada tambahan asam amino pada virus corona yang sebelumnya sudah ada. COVID-19 buatan manusia Menurut Prof. Chi bTai Fang dari National Taiwan University penambahan asam amino pada virus corona sangat tidak wajar, biasanya mutase virus tidak radikal seperti itu, aneh tiba-tiba virus corona mempunyai 4 asam amino, ini adalah campur tangan di LAB menambahkan asam amino pada virus corona agar virus tersebut cepat menyebar. Sumber data kredibel alinnya adalah dari Prof. Dr. Francis Boyle yang membuat undang-undang senjata biologi di amerika, ia menyatakan bahwa COVID-19 adalah senjata perang biologi yang offensive, informasi kredibel lain juga dapat kita peroleh dari US National Library Of Medicine Departemen kesehatan Amerika serikat. Mereka sudah sejak 2003 mengungkapkan indikasi penggunaan wabah flu sebagai senjata biologi. Serangan sejenis wabah flu corona di seluruh penjuru dunia sudah diprediksi oleh Bill Gates sang pendiri Microsoft sejak tahun 2015. Ia berpendapat saat kampanye bencana virus flu tahun 2015, bahwa saat ini resiko terbesar bencana global bukanlah seperti ini (bencana nuklir) melainkan bencana ini (bencana virus). Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang dalam beberapa puluh tahun ke depan kemungkinan adalah virus berdaya infeksi tinggi bukan peperangan. Sebuah epidemik apakah karena sebab alami atau sengaja dibuat adalah hal yang paling mungkin untuk menyebabkan kematian 10 juta orang. Tujuan dari kampanye yang dilakukan oleh Bill Gates ini agar semua negara di dunia siap-siap keluarkan dana di bawah kendali mereka. Pihak yang Diuntungkan dari COVID-19 Kejanggalan lainnya adalah menurut sumber data yang kredibel penyebaran virus corona ini sudah disimulasikan selama 2 bulan sebelum virus ini mewabah di wuhan, hasil simulasi tersebut COVID-19 menybabkan kematian 65 juta orang. Mereka mensimulasikan dampak dari COVID-19 ini di New York Amerika Serikat sebelum virus tersebut teridentifikais di Wuhan. Simulasi tersebut dilakukan oleh johns Hopkins University and Medicine mengenai penyebaran virus corona. Penyebaran virus corona 2019 ini sudah di desain dan direncanakan dengan sangat matang. Dari merambahnya virus corona ini yang akan diuntungkan adalah Elit Global yaiotu segelintir orang yang sangat kaya dan powerful yang menguasai ekonomi, politik, militer, intelijen, sains, bisnis dan media massa dunia. Selain itu pihak yang akan diuntungkan lagi dari wabah virus corona ini adalah Illuminati dan The New World Order dan semua presiden Amerika adalah kaki tangan elite global/ New World Order. Jurus: Problem, Reaksi, Solusi Pertama meraka merencanakan problem yaitu dengan ciptakan krisis (ketakutan), kedua semua orang akan merasa panik karena tak mungkin bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, ketiga adalah solusi dimana seolah-olah mereka membantu korban tapi sebenarnya mereka ingin memeras. Mereka dulu menggunakan jurus bandit elit global diantaranya untuk memajukan undang-undang federal reserve 1913 (Bank Sentral Swasta A.S). Coba kalian pikir, bagaimana bisa ada Bank Swasta di A.S. dulu mereka membuat jurus problem, reaksi dan solusi di tahun 1907, yaitu dengan membuat problem masalah sebar isu ada Bank kalah clearing bank-bank tidak ada uang di wall street, padahal pada saat itu tidak ada masalah apapun di wall street. Mereka bisa melakukan rekayasa dan langkah tersebut karena merekalah penguasa wall street. Langkah kedua ciptakan reaksi, lewat media-media massa milik mereka dan membakar massa seolah-olah ada krisis keuangan yang sangat parah dan masyarakat pun panik dan jadilah krisis nyata karena terror ketakutan. Para dewan keuangan lalu membuat kampanye saat itu diantaranya J.P Morgan, J.D Rockkefeller, Jacob Warburg, Paul Warburg melakukan kampanye nasional dengan nama kampanye banker elite didalamnya berisi Ekonomi akan runtuh! Kita butuh otoritas moneter yang baru. Langkah ketiga mereka buat solusi dengan membuat undnag-undang bank sentral swasta seolah-olah untuk menyelamatkan perekonomian, maka di undangkanlah federal reserve act yang didirikan pada tahun 1913, dan setelah federal reserve didirikan selanjutnya terjadilah perang dunia 1 pada tahun 1914 dan pada tahun 1929 terjadilah the great depression amerika serikat yang adi kuasa itu secara Teknik sebenarnya sudah bangkrut pada 1933 akibat the great depression, karena itulah dibentuknya UU federal reserve act. Oleh karena itu ketiga jurus tersebut akan digunakan oleh elite global menggunakan virus corona COVID-19. Yang pertama adalah ciptakan problem dengan menyebarkan virus corona dan yang akan dijadikan kambing hitam sebagai awal penularannya adalah china, negara berpendudukan banyak sekaligus untuk melumpuhkan perekonomian china, seolah-olah virus corona menyebar didunia akibat orang china, padahal menurut Menteri luar negeri china dan para saintis disana virus corona sengaja disebar diwuhan oleh tantara amerika yang mengikuti military world games di wuhan sana. Kedua, ciptakan rekasi dengan panik global yang dimuat oleh media-media massayang dimiliki oleh elite global. Waktu awal jumlah kematian akibat wabah corona masih sedikit tapi mereka berusaha ciptakan rekayasa untuk meciptakan panik massa. Berbagai media massa dan organisasi-organisasi internasional secara sistematis menciptakan panik global. Dan diantara media-media tersebut adalah: CNN, NBC, Fox News, al jazira, youtube,abc. Begitu juga dengan Lembaga-lembaga setempat seperti WHO, PBB yang akhirnya menginstruksikan negara-negara didunia untuk lockdown akibat wabah corona COVID-19 akibatnya ekonomi hancur dan mata uang anjlok, pasar modal hancur, dan perbankan stop salurkan kredit karena ini memanglah tujuan mereka. Ketiga, mereka akan berpura-pura untuk menawarkan solusi. Solusi pertama adalah vaksin. Elite global melalui kaki tangan seperti PBB dan WHO akan menginstruksikan negara-negara utnuk mengeluarkan anggaran penanganan virus dibawah kendali mereka. Solusi kedua mereka akan datang pura-pura menawarkan solusi menyelamatkan ekonomi dan utang-utang baru akan dikucurkan. Negara-negara didunia akan tenggelam dengan utang-utang yang tak akan mampu untuk dibayar. Mereka bisa menawarkan utang milyaran dollar karena mereka bisa mencetak uang modal dengkul. Caranya yaitu dengan mereka terbitkan bond (surat utang) tanpa jaminan. Bond dibeli oleh Federal dengan bunga kecil, lalu Federal tinggal mencetak angka-angka digital direkening yaitu uang giral termasuk uang eletronik. Kemudian kreditur seperti AMF dan lain-lain akan meminjamkan modal dengkul tersebut ke negara-negara lain yang sedang krisis dengan bunga yang lebih tinggi, misalnya mereka pinjam dengan bunga 0,5% dan mereka kasihkan dengan bunga 5% pertahun sehingga modal dengkul dapat selisih Bungan milyaran dollar dna utang kita semua akan bertambah pasca krisis corona, begitulah cara ngeruk uang dari krisis. Keuntungan lainnya akibat runtuhnya perekonomian lockdown adalah harga-harga saham dipasar modal akan anjlok, mereka borong dnegan harga murah dan kredit bank juga akan macet. Perekonomian didunia sengaja dibuat hancur sehingga tak ada yang bisa bayar hutang dan nilai tukar hancur semua. Sehingga apabila mata uang dunia sudah hancur dan tidak bisa membayar hutang-hutang maka akan dibuatlah mata uang tunggal New World Order. Sehingga diciptakanlah krisis-krisis seperti perang dan terorisme, global warming hoax, krisis virus dan lockdown mengakibatkan krisis perekonomian yang berkepanjangan dan krisis mata uang sehingga barulah orang-orang akan mau menerima mata uang tuanggal tersebut. Mata uang tunggal dunia bukan dalam bentuk kertas atau kartu ATM, melainkan melalui chip yang ditanam ditubuh anda. Maka tuntaslah misi mereka menjadi tuhan didunia dan kita kita semua adalah budak-budaknya. Persis seperti hewan ternak yang ditanamkan chip ditubuhnya. Apabila anda memberontak tinggal memencet tombol dan chip tersebut akan membunuh anda, sementara ini sebelum semua itu terjadi maka waspadalah terhadap virus corona. Virusnya memang ada dan daya sebarnya sangat pesat karena ada modifikasi asam amino didalam virus, tapi tak kalah bahayanya adalah virus ketakutan, parania, dan hysteria lewat media massa dan medsos. Semua itu didesain agar terjadi lockdown, ekonomi lumpuh dan rakyatpun melemah sehingga tunduk pada new world order. Padahal menurut Lembaga resmi di amerika centers for disease control and prevention (CDC) USA tahun 2018-2019 lalu sebelum ada virus corona di amerika ada 34 ribu lebih akibat flu biasa. Di akhir maret tercatat diamerika 2.200 orang mati karena corona itupun belum tentu di visum. Bulan maret kalau di kali 4 setahun 10 ribu orang masih dibawah tingkat kematian flu biasa tahun lalu sebesar 34 ribu orang, tapi propaganda lockdown begitu luar biasa, supaya ekonomi amerika lumpuh sebab dalangnya bukanlah pemerintahan amerika atau donal trump, melainkan kaki tangan elite global yang mengontrol presiden di negara-negara maju. Para elite ini adalah globalis, mereka tidak peduli rakyat amerika ataupun rakyat negara-negara lainnya mati karena virus ataupun perang. Sementara itu perkembangan di wuhan tempat awal terjangkitnya virus, sekarang sudah tidak ada lagi pasien yang terjangkit virus corona. Korban corona di wuhan banyak yang sembuh karena obat-obatan tradisional china. Wuhan sendiri akan segera mencabut lockdown dan sebagian tempat diwuhan sudah mulai beroperasi kembali. Disisi lain seorang pemenang hadiah nobel dari departemen biofisika stanfold yang menganalisa perkembangan virus corona diseluruh dunia dan mengatakan bahwa penanggulangan virus corona akan lebih cepat dari perkiraan orang. Yang diperlukan adalah penanggulangan panik dan paranoia kita sendiri. Kita akan baik-baik saja katanya. Perkembangan Virus Terini didunia Virus corona baru COVID-19 telah membunuh lebih dari 1.000 orang, menginfeksi lebih dari 42 ribu, dan menyebar hingga ke sedikitnya 25 negara. Mewakili para ilmuwan dunia yang bertemu pertama kalinya menggelar konferensi untuk membahasnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan kalau virus yang menyebar dari Wuhan, Cina, itu nyata memberi ancaman yang sangat menakutkan. "Virus-virus penyakit terbukti bisa lebih berbahaya daripada serangan teroris," kata Tedros di markas WHO di Jenewa, Swiss, Selasa 11 Februari 2020. Sebanyak 400 ilmuwan, pejabat kesehatan, perwakilan lembaga kesehatan masyarakat, dan pendonor lembaga-lembaga penelitian terlibat dalam konferensi selama dua hari, 11-12 Februari ini. Mereka bertemu untuk mengkaji bagaimana virus itu menular dan bagaimana peluang untuk sebuah vaksinnya. "Bukan berarti kita tak berdaya. Jika kita mulai dari sekarang. kita punya kesempatan yang realistis uintuk menghentikan wabah ini," kata Tedros lagi. Para ilmuwan juga akan mendiskusikan asal muasal virus yang sejauh ini diduga bersumber dari kelelawar dan bisa sampai ke manusia melalui hewan perantara lain seperti ular dan trenggiling. WHO telah mengirim tim ahli ke Cina untuk misi internasional menguji epidemik yang sedang terjadi. Belum jelas apakah tim itu bisa masuk ke Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, yang telah diisolasi sejak 22 Januari lalu. Satu pasar tradisional yang menjual daging segar di kota itu dituding sebagai sumber pertama virus menyebar. Tedros berharap konferensi dua hari bisa dimanfaatkan para ilmuwan dunia untuk berbagi sampel dan data genetik virus itu. Hanya dengan saling terbuka dan berbagi atau atau temuan, dia menambahkan, "Kita bisa mematahkan wabah yang sekarang terjadi." Tedros juga mengungkap harapannya kalau para ilmuwan dalam konferensi bisa menyepakati sebuah peta jalan (roadmap) yang menyatukan pula para peneliti dan pendonor. Saat ini beberapa tim ahli di laboratorium-laboratorum di Australia, Inggris, Cina, Prancis, Jeman, dan Amerika Serikat sedang berlomba mencari dan mengembangkan vaksin, sebuah proses yang normalnya memakan waktu tahunan. Adapun persekutuan peneliti dan pendonor yang diharapkan seperti yang sedang terjalin dalam pencarian vaksin Ebola. Virus yang satu ini mewabah di Afrika Barat dan menyebabkan lebih dari 11 ribu orang meninggal. Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), sebuah badan yang berdiri 2017, membiayai riset bioteknologi dalam pencarian vaksinnya. Tapi bisa juga para ilmuwan berujung ke situasi saat SARS, juga virus corona, mewabah pada 2002-2003 lalu. Wabah mereda sendiri setelah menyebabkan kematian hampir 800 orang, sementara vaksinnya belum ditemukan.(dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU