SURABYAPAGI.com, Surabaya - Dinas sosial Kota Mojokerto terpakasa melakukan pencoretan terhadap sejumlah penerima kartu e -wallet. Pasalnya, dari hasil verifikasi terhadap Keluarga penerima manfaat (KPM) terdapat sejumlah penerima yang meninggal dunia dan tidak punya ahli waris, pindah alamat serta diketahui sudah mampu.
Seperti diketahui, launching pencairan BPNT APBD dilaksanakan di e-warong Melati, Lingkungan Juritan, Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Rabu (14/03). Yang dihadiri pejabat Pemprov Jatim, BNI dan pejabat Pemkot Mojokerto serta keluarga penerima manfaat.
Sri Mudjiwati, Kepala Dinsos Kota Mojokerto mengatakan, BPNT APBD tahun 2018 totalnya mencapai 2000 KPM, atau naik 835 KPM dibanding tahun lalu. Jadi sekarang ini, semua warga miskin di Kota Mojokerto sudah tercatat sebagai penerima BPNT, kalau ada yang belum menerima silahkan dilaporkan ke Dinsos nanti akan ditindak lanjuti, terangnya.
Mudjiwati juga mengatakan, 2000 KPM ini semua sudah menerima kartu e-wallet yang didistribusikan minggu lalu, namun ada penerima yang meninggal dunia dan tidak punya ahli waris, sehingga namanya akan dicoret.
Jumlah 2000 ini bisa berkurang, diantaranya karena meninggal dunia dan tidak punya ahli waris, pindah alamat, atau dalam verifikasi periodik diketahui penerima sudah mampu, terangnya.
Data yang dihimpun Surabaya Pagi, total penerima BPNT di Kota Mojokerto sebanyak 6.685 KPM, sebanyak 2.000 KPM diplot APBD Kota Mojokerto, sedangkan 4.685 KPM bersumber dari APBN. dw
