Usaha Tingkatkan Pertanian Milenial Di Garut, Kepala Badan PPSDMP Lakukan K

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Jan 2020 15:27 WIB

Usaha Tingkatkan Pertanian Milenial Di Garut, Kepala Badan PPSDMP Lakukan K

SURABAYAPAGI.COM -Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi mengunjungi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Kementerian Pertanian di kawasan Cigedug, Garut, Jawa Barat, untuk melakukan pelatihan tematik teknis. P4S selama ini terkenal sebagai pusat pembelajaran bagi petani atau sarana berbagi bagi petani di daerah, dengan adanya P4S diharapkan dapat menghasilkan dan melahirkan petani-petani pengusaha milenial yang lebih banyak lagi. Otomatis kesejahteraan petani akan meningkat dan ini menjadi harapan besar Bapak Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL), tutur Dedi. Mereka tengah survei lapangan, sekaligus panen tanaman tomat, di area perkebunan terpadu Eptilu, yang didaulat menjadi tuan rumah pelatihan, bagi puluah peserta dari perwakilan enam kecamatan di kota Intan Garut. Kegiatan bertema Energizing and Inspiring Millenial Agripreneurs ini menurut Siti berarti, petani milenial akan dibentuk jadi pengusaha milenial, dan petani harus sejahtera. Dirinya menyarankan kepada petani peserta pelatihan untuk bisa membuat kelompok kecil agar bisa dekat dengan akses perbankan dan bisa membentuk korporasi. Untuk meningkatkan usaha tani pembibitan dan pengolahan kentang ini Dedi menyarankan agar mengajukan KUR. saya akan bantu mendapatkan pinjaman dana KUR, tutur Dedi. Persoalan ketiadaan atau sempitnya lahan, yang kerap disampaikan petani muda saat ini, harus disikapi dengan munculnya ide kreatif, termasuk penerapan teknologi baru pertanian bagi mereka. "Belajar agar legowo, bahwa inovasi yang dibawa penyuluh, termasuk pihak dinas itu pasti ada manfaatnya," katanya. Ia mencontohkan pengusaha tani muda negeri Gingseng Korea Selatan, yang sanggup memanfaatkan lahan pertanian sewaan seluas satu hektar di Negara Brunei Darussalam, menjadi kawasan pertanian organik tumbuhan melon. "Yang menyedihkan ternyata pegawainya mayoritas dari Indonesia dan Myanmar," tuturnya. Dalam kesempatan ini Khudori juga menjelaskan mengenai pembuatan bibit kentang yang dilakukannya. Pembuatan Bibit kentang dimulai dari pemuliaan tanaman, perbanyakan masal teknologi kultur jaringan yang menghasilkan bibit kentang. Prosesnya kurang lebih 1 bulan. Bibit kentang ini sendiri diperoleh dari laboratorium digarut. "Selanjutnya 1 bulan lagi dilakukan aklimatisasi (perbanyakan) benih. Di sini bibit kentang direndam dengan menggunakan e-kalida selama 2 minggu dan setiap hari di rooging/di cek. sebelum akhirnya dilakukan peng-cuttingan dan dipindahkan kedalam baki selama 3 minggu biasanya dalam 1 baki berjumlah 200 bibit tanaman. Setelah itu di transplanting ke screenhouse hingga 3 bulan menghasilkan G-nol,ungkap Khudori.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU