Unair Resmi DO Gilang Fetish Bungkus Jarik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Agu 2020 15:41 WIB

Unair Resmi DO Gilang Fetish Bungkus Jarik

i

Pelecehan seksual Fetish yang dilakukan oleh Gilang. SP/ TRB

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, secara resmi mengeluarkan atau men-drop out (DO) Gilang, readyviewed Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang diduga melakukan pelecehan seksual bungkus kain jarik.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo. Ia mengatakan kebijakan itu merupakan keputusan langsung Rektor Unair, Mohammad Nasih.

Baca Juga: Pilu! Disabilitas Asal Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Orang Tak Dikenal hingga Hamil dan Melahirkan

"Pak Rektor (Nasih) memutuskan yang bersangkutan dikeluarkan atau di DO sejak hari ini," kata Suko, di Surabaya Rabu (5/8).

Suko menyebut, keputusan itu diambil setelah Unair menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gilang. Pihaknya lalu melakukan pelacakan dan menghimpun informasi.

Informasi itu kemudian ditindak lanjuti dengan rapat klarifikasi daring, yang dilakukan pihak Dekanat FIB Unair bersama pihak keluarga Gilang, Senin (3/8) lalu.

Baca Juga: Unair Terima 1.895 Calon Maba di Jalur SNBP, Rektor Ingatkan Daftar Ulang

"Pak rektor menyampaikan bahwa berdasarkan laporan, pertama setelah melakukan pelacakan, kemudian yang kedua mengumpulkan informasi dari tim help center, kemudian pertemuan dari pihak Dekan FIB dengan keluarga," ujarnya.

Dari hasil rapat itu, Unair menilai bahwa apa yang dilakukan Gilang telah melanggar kode etik dan kode perilaku mahasiswa. Maka sejak keputusan ini diambil, Suko mengatakan, Gilang sudah tak memiliki sangkut paut lagi dengan Unair.

"Perilaku yang bersangkutan tidak mencerminkan sebagaimana mestinya mahasiswa. Maka Unair mengambil tindakan (sanksi) etis itu dan selanjutnya yang bersangkutan tentu saja tidak punya sangkut paut dengan Unair," katanya.

Baca Juga: Sosialisasikan Pola Hidup Sehat, FK Unair Gelar Medic Air Run 2024

Tak hanya itu, dalam rapat klarifikasi tersebut , Suko mengatakan, pihak keluarga Gilang meminta maaf atas apa yang telah dilakukan mahasiswa angkatan 2015 tersebut. Mereka juga menyesali perbuatan putranya.

"Keluarga sudah menyatakan permintaan maaf pada Senin lalu, dan kemudian menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Unair," ujarnya.   dsy15

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU