Tuntut Rapid Test Gratis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Jul 2020 21:31 WIB

Tuntut Rapid Test Gratis

i

Ratusan masa dari Aliansi Gerakan Driver Lintas Nusantara menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (3/7/2020). Foto SP/Arlana

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Aksi penolakan rapid test berbayar dilakukan oleh sejumlah komunitas sopir truk yang tergabung dalam Aksi Driver Truk Indonesia Bersatu. Aksi ini menuntut agar kebijakan rapid test di Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dapat digratiskan.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta Surveyor Gali Informasi untuk Atasi Kemiskinan

Para sopir pengangkut bahan logistik ini ingin bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menyuarakan aspirasi mereka yang keberatan dengan kebijakan rapid test tersebut.

"Ini memberatkan kami. Tuntutan kami adalah agar rapid test untuk kami digratiskan," ujar David Fiqianto, koordinator aksi yang bertempat di depan Gedung Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (3/7/2020).

Dirinya juga menjelaskan jika para rekan sopir truknya mengeluh pendapatannya terpotong untuk biaya rapid test yang mahal. Sedangkan pihak perusahaan tidak memberikan insentif lebih untuk biaya rapid test tersebut.

Baca Juga: DPMPTSP Kota Surabaya Target Capaian Investasi 2024 Rp40 T

"Sangat merugikan kami karena pendapatan kami terpotong untuk rapid test. Sementara untuk makan anak istri di rumah tidak ada," kata David.

Jika tuntutan yang mereka suarakan tidak dipenuhi, maka mereka mengancam akan menggelar aksi dengan lebih banyak massa dan tidak menutup kemungkinan untuk menghentikan kiriman logistik ke pulau Bali.

Baca Juga: Ellips Bagikan Edukasi Wanita Surabaya Rawat Rambut Agar Tetap Sehat

“Bisa jadi, ada kemungkinan pengiriman bahan logistik ke Bali akan distop. Kami satu komando dari pusat,” jelasnya.

Menurutnya, sopir cukup memakai surat keterangan sehat yang dikeluarkan puskesmas untuk proses pengiriman logistik ke Bali. Dirinya juga menambahkan tak perlu menggunakan rapid test yang harganya mahal. adt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU