Trump dan Istrinya Kena Karma Virus Corona

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 02 Okt 2020 21:40 WIB

Trump dan Istrinya Kena Karma Virus Corona

i

Donald Trump dan Melania Trump. Pasutri ini positif kena Corona.

SURABAYAPAGI.COM, Washington - Sejak pandemi virus corona merebak dari China, menyebar hingga ke seluruh dunia, tak terkecuali Amerika Serikat, Presiden Donald Trump seakan tak percaya jika virus itu ada. Bahkan Trump sering menyebarkan hoaks soal Covid 19. Kini, mau tak mau, Trump harus mengakui ‘kesaktian’ makhluk tak kasat mata biasa ini. Presiden dan ibu negara dari Negara adigdaya ini, tak kuasa mencegah Corona merasuki tubuh mereka. Lalu, sejauh mana pengaruh sakitnya Trump ini ke perekonomian Indonesia?

Trump mengumumkan sendiri jika dia terjangkit Covid 19 di akun resmi Twitternya. "Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!," cuit Trump, Jumat (2/10/2020).

Baca Juga: Tentara Bayaran WNI di Ukraina, Bisa Propaganda Rusia

Sebelumnya diketahui bahwa Trump dan Melania dikabarkan akan menjalani karantina setelah seorang penasihat kepresidenan yang dekat dengannya, Hope Hick, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

"Ibu Negara dan saya sedang menunggu hasil tes kami. Sementara itu, kami akan memulai proses karantina kami," cuit Trump di Twitter sebelum hasilnya keluar.

Trump dan istri diketahui telah menjalani tes corona pada hari Kamis (1/10) malam waktu setempat dan berharap hasilnya bisa keluar paling lambat Jumat pagi. Sebelumnya, penasihat kepresidenan Trump, Hope Hicks, dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Pejabat administrasi Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan Hope mulai merasakan gejala ringan saat perjalanan pulang dengan pesawat usai menghadiri kampanye di Minnesota pada Rabu (30/9) malam.

Sejak itu Hope dikarantina. Kemudian wanita itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Kamis (1/10) pagi. Hope cukup intens bersama Trump selama satu pekan terakhir. Selain bersama Trump ke Minnesota, dia juga mendampingi ke debat calon presiden pada Selasa (29/8) malam.

 

Selalu Meremehkan

Diketahui, sejak corona muncul di AS awal tahun ini, Trump kerap meremehkan dan menolak mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi.

Dia sering terlihat tidak mengenakan masker di muka umum dan abai pada anjuran jaga jarak. Trump bahkan sempat mengadakan kampanye dalam ruangan tertutup yang mengundang ribuan orang. Trump sendiri kini berusia 74 tahun. Jika menilik beberapa penelitian maka dia termasuk dalam kelompok rentan.

Tak hanya abai ke protokol kesehatan, berulang kali Trump berbohong tentang pandemi yang kini telah menginfeksi lebih dari 34,4 juta orang di seluruh dunia, dan menjadikan AS sebagai hotspot virus corona dengan angka kasus mencapai lebih dari 7,4 juta kasus infeksi yang menewaskan 212.660 juta orang ini

Baca Juga: UNESA Gandeng Universitas Islam Madinah Perkuat Mutu Pendidikan dan Jaringan Internasional

Di Bulan April 2020, Trump pernah mengklaim, Virus corona akan melemah. "Ketika kita memasuki bulan April, dalam cuaca yang lebih hangat, (cuaca) yang memiliki efek yang sangat negatif pada (virus) itu, dan jenis virus itu (SARS-CoV-2)," kata Trump. Tetapi faktanya, saat musim semi dan musim panas berlalu, pandemi hingga kini masih berkecamuk.

Trump juga pernang mengatakan bahwa jumlah kasus virus corona menurun dan pandemi bakal terkendali. Klaim tersebut muncul saat kasus harian di Amerika Serikat, berlipat ganda menjadi sekitar 50.000 kasus. Lebih tinggi dari yang terlihat pada awal pandemi. Dipicu oleh infeksi di bagian selatan dan barat negara ini.

Pria yang terkenal dengan rambut uniknya ini juga menegaskan, kasus Covid-19 tidak berbahaya. “Sebanyak 99 persen kasus infeksi Covid-19 tidak berbahaya,” terang Trump.  Namun faktanya, virus ini masih dapat menyebabkan penderitaan yang luar biasa. WHO mengatakan sekitar 15 persen kasus Covid-19 bisa parah dengan 5 persen kritis.

Dan yang paling konyol ketika Trump mengatakan jika Amerika Serikat memiliki tingkat kematian terendah di dunia. Namun kenyataannya,  AS tidak memiliki tingkat kematian terendah saat klaim tersebut disampaikan Trump. Pada 13 Juli lalu (saat diklaim), tingkat fatalitas kasus adalah 4,1 persen dan menempatkan AS di tengah peringkat global.

 

Berdampak ke Indonesia

Baca Juga: Pesawat Japan Airlines Tabrak Pesawat, 400 Penumpang Selamat

Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai perekonomian di dalam negeri, sebagai dampak Trump kena Corona. Kepala Ekonomi Bank BCA David Sumual mengatakan, kabar positifnya orang nomor satu Amerika Serikat itu cukup membuat kondisi perekonomian termasuk pasar keuangan dan saham dipenuhi ketidakpastian. Tak terkecuali juga bagi perekonomian di Indonesia.

Pada jeda Jumat (2/10/2020) siang saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,73% ke level 4.934. Sementara pada pembukaan perdagangan tadi pagi, nilai tukar Rupiah stagnan di angka Rp14.845 per USD.

"Ketidakpastiannya tinggi sekali. Siang ini Presiden Trump kena Covid-19, pasar futures financial jatuh 500 poin. Itu semua pasti ada konsekuensinya," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (2/10/2020).

Ketidakpastian semakin tinggi karena potensi Joe Biden untuk tertular bisa saja terjadi. Karena pada saat debat Presiden AS beberapa waktu lalu, baik Trump maupun Biden tidak menggunakan masker.

"Apalagi debat kedua kandidat enggak pakai masker bisa saja Biden dites kena juga jadi ini kondisi politik di AS dan pasar modal ada pengaruhnya," jelasnya.

David berharap pemerintah segera memiliki rencana mitigasi dampak ketidakpastian ini. Tak hanya dari pandemi virus corona (covid-19) tapi juga dari pasar modal dan kondisi politik global termasuk Amerika Serikat. "Kondisi politik Amerika dan pasar modal ada pengaruh pasti. Saham Amerika juga perlu diperhatikan," ucapnya. jk/bs

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU